Denpasar (Antara Bali) - Berbagai kegiatan yang terkait dengan upaya pelestarian warisan budaya Suku Sikka, Flores, Nusa Tenggara Timur, dijadwalkan ditampilkan di House of Sampoerna, Surabaya, 15 April-15 Mei 2011.

"Kami sangat berterimakasih karena diberikan kesempatan untuk menampilkan berbagai acara di House of Sampoerna Surabaya secara gratis selama sebulan," kata Daniel David selaku Pimpinan Sanggar Budaya Bliran Sina, Sikka, dalam penjelasan yang disampaikan kepada ANTARA di Denpasar, Sabtu.

Dijelaskan bahwa pihaknya selaku penggagas kegiatan tersebut akan mengadakan program pelatihan guna memberikan informasi kegiatan sanggarnya dalam pelestarian warisan budaya Suku Sikka, baik yang terkait produki tenun ikat maupun pengembangan kesenian tradisional.

"Kami juga akan menyelenggarakan kegiatan-kegiatan partisipatif yang dapat diikuti oleh masyarakat umum, misalnya mengenai cara membuat pewarna tekstil dari bahan alam, membuat anyaman khas Flores dan lainnya," ujarnya.

Selama sebulan tersebut akan diadakan peragaan proses pembuatan tenun ikat dengan menghadirkan ibu-ibu penenun dari Sanggar Bliran Sina. Mereka akan memperlihatkan proses pembuatan tenun ikat dari awal pemintalan kapas hingga proses pewarnaannya.

Kemudian pameran tenun ikat dan pernak-pernik kerajinan Sikka, dengan memamerkan kekayaan motif tenun ikat, sekaligus memaparkan cerita di balik motif dan penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari.

"Dalam kegiatan ini juga akan kami pamerkan beberapa suvenir khas untuk koleksi yang dibuat oleh anggota Sanggar Bliran Sina," kata Daniel David dalam penjelasan bersama rekannya di Bali, AA Sri Dian Ekawaty.

Selain itu juga akan digelar pertunjukan seni dan budaya Sikka, dengan memperkenalkan beberapa tarian dan musik khas salah satu etnis di Pulau Flores tersebut.

Daniel David berharap dukungan berbagai pihak guna turut menyukseskan kegiatan yang bertujuan melestarikan warisan budaya Suku Sikka, yang meski diberikan tempat gratis namun juga memerlukan pendanaan yang cukup besar, terutama untuk akomodasi dan transportasi itu.(*/T007)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011