Singaraja (Antara Bali) - Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerindra, Kabupaten Buleleng, Bali, menyatakan siap mendukung penuh pasangan petahana (incumbent) Putu Agus Suradnyana-Nyoman Sutjidra (PASS) menang dalam Pilkada di daerah itu.
"Kami sangat optimis PASS menang dan kami tetap akan dukung penuh meskipun sebagai pendukung bukan sebagai pengusung," kata Sekretaris DPC Gerindra Buleleng, Kadek Sucita di Singaraja, Bali, Sabtu.
Ia mengatakan, sebelumnya sempat terjadi kesalahan administrasi di Komisi Pemilihan Umum (KPU) terkait terjadi kekeliruan surat keputusan (SK) pengurus Gerindra Buleleng mengakibatkan Partai Gerindra hanya sebagai pendukung saja bukan pengusung.
Padahal dari awal telah terjadi koalisi antara PDIP, NasDem, dan Gerindra untuk memenangkan PAS-Sutjidra. "Kami akhirnya mendukung tidak mengusung," tandasnya.
Ia menambahkan, KPU sempat menyatakan ada perbedaan SK sehingga tidak bisa memasukan SK terbaru sebagai pengusung batal terjadi karena permasalahan regulasi yang ada.
"Saya cek dipusat ternyata SK terbaru sudah masuk ke KPU RI tertanggal 19 September 2016. Dari pendaftaran 21 September 2016 kami masukan surat tanggal 19 September yang artinya secara legalitas kami sudah memenuhi aturan dan ketentuan berlaku," ungkapnya.
Sementara itu, calon wakil bupati petahana Nyoman Sutjidra mengatakan semua pihak harus tetap bersikap positif dan menghadapi masalah lewat kebersamaan.
"Partai pendukung tetap dalam koalisi. Mereka lapang dada menerima keadaan itu. Kedepan kami tetap jaga kebersamaan dan tidak terpengaruh dan tetap satu jalur ketika ada masalah bersama-sama menuntaskan," tandasnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Kami sangat optimis PASS menang dan kami tetap akan dukung penuh meskipun sebagai pendukung bukan sebagai pengusung," kata Sekretaris DPC Gerindra Buleleng, Kadek Sucita di Singaraja, Bali, Sabtu.
Ia mengatakan, sebelumnya sempat terjadi kesalahan administrasi di Komisi Pemilihan Umum (KPU) terkait terjadi kekeliruan surat keputusan (SK) pengurus Gerindra Buleleng mengakibatkan Partai Gerindra hanya sebagai pendukung saja bukan pengusung.
Padahal dari awal telah terjadi koalisi antara PDIP, NasDem, dan Gerindra untuk memenangkan PAS-Sutjidra. "Kami akhirnya mendukung tidak mengusung," tandasnya.
Ia menambahkan, KPU sempat menyatakan ada perbedaan SK sehingga tidak bisa memasukan SK terbaru sebagai pengusung batal terjadi karena permasalahan regulasi yang ada.
"Saya cek dipusat ternyata SK terbaru sudah masuk ke KPU RI tertanggal 19 September 2016. Dari pendaftaran 21 September 2016 kami masukan surat tanggal 19 September yang artinya secara legalitas kami sudah memenuhi aturan dan ketentuan berlaku," ungkapnya.
Sementara itu, calon wakil bupati petahana Nyoman Sutjidra mengatakan semua pihak harus tetap bersikap positif dan menghadapi masalah lewat kebersamaan.
"Partai pendukung tetap dalam koalisi. Mereka lapang dada menerima keadaan itu. Kedepan kami tetap jaga kebersamaan dan tidak terpengaruh dan tetap satu jalur ketika ada masalah bersama-sama menuntaskan," tandasnya. (WDY)
Editor : I Gusti Bagus Widyantara
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016