Negara (Antara Bali) - Ruas jalan nasional yang masuk wilayah Desa Pekutatan, Kabupaten Jembrana terancam amblas akibat tebing sungai longsor.
Pantauan di lokasi, Senin, tebing sungai di pinggir jalan raya tersebut longsor sepanjang lima meter, dan sudah mencapai plat besi pembatas jalan.
Warga setempat yang ditemui mengatakan, longsor di sungai tersebut terjadi tiga bulan terakhir, menyebabkan jarak bahu jalan dengan sungai yang awalnya sekitar satu meter, kini nyaris tidak ada jarak sama sekali.
Perbekel atau Kepala Desa Pekutatan I Gede Silagunada membenarkan keterangan warganya tersebut, dan sepakat kondisi di lokasi membahayakan pengguna jalan.
"Apalagi di situ jalannya tikungan menurun dan kalau malam tidak ada lampu penerangan. Berbahaya bagi pengguna jalan, khususnya truk bermuatan berat," katanya.
Menurutnya, jika tebing sungai yang longsor tersebut tidak diperbaiki, saat hujan deras, jalan tersebut bisa amblas ke arah sungai.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Jembrana I Gusti Putu Mertadana saat dikonfirmasi mengaku, dirinya belum mendapatkan laporan masalah jalan nasional di Kecamatan Pekutatan tersebut.
Ia berjanji akan mengecek serta berkoordinasi dengan Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN), yang memegang wewenang pengawasan dan perbaikan jalan nasional.
"Kewenangan jalan nasional ada di pemerintah pusat lewat BPJN. Sebenarnya lembaga tersebut memiliki pengawas yang bisa memonitor kondisi jalan, agar bisa dilakukan perbaikan sebelum rusak parah," katanya.(GBI)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
Pantauan di lokasi, Senin, tebing sungai di pinggir jalan raya tersebut longsor sepanjang lima meter, dan sudah mencapai plat besi pembatas jalan.
Warga setempat yang ditemui mengatakan, longsor di sungai tersebut terjadi tiga bulan terakhir, menyebabkan jarak bahu jalan dengan sungai yang awalnya sekitar satu meter, kini nyaris tidak ada jarak sama sekali.
Perbekel atau Kepala Desa Pekutatan I Gede Silagunada membenarkan keterangan warganya tersebut, dan sepakat kondisi di lokasi membahayakan pengguna jalan.
"Apalagi di situ jalannya tikungan menurun dan kalau malam tidak ada lampu penerangan. Berbahaya bagi pengguna jalan, khususnya truk bermuatan berat," katanya.
Menurutnya, jika tebing sungai yang longsor tersebut tidak diperbaiki, saat hujan deras, jalan tersebut bisa amblas ke arah sungai.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Jembrana I Gusti Putu Mertadana saat dikonfirmasi mengaku, dirinya belum mendapatkan laporan masalah jalan nasional di Kecamatan Pekutatan tersebut.
Ia berjanji akan mengecek serta berkoordinasi dengan Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN), yang memegang wewenang pengawasan dan perbaikan jalan nasional.
"Kewenangan jalan nasional ada di pemerintah pusat lewat BPJN. Sebenarnya lembaga tersebut memiliki pengawas yang bisa memonitor kondisi jalan, agar bisa dilakukan perbaikan sebelum rusak parah," katanya.(GBI)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016