Laut Jawa (Antara Bali) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyaksikan secara langsung latihan tempur Armada Jaya 2016 di Laut Jawa dari Geladak Isyarat KRI Banjarmasin-592.
Presiden Jokowi dan rombongan tiba di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur (Jatim), pada sekitar pukul 08.50 WIB, Rabu.
Pada kesempatan itu Presiden didampingi Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan Gubernur Jawa Timur Sukarwo.
Presiden dan rombongan terbatas kemudian lepas landas menuju KRI Banjarmasin-592 dengan menggunakan Helikopter Bell TNI AL selama sekitar 36 menit.
Saat tiba di Lounge Room Perwira dilakukan paparan singkat mengenai penembakan senjata strategis oleh Komandan Satuan Tugas Laksamana Pertama TNI TSNB Hutabarat.
Lalu Presiden menuju Geladak Isyarat KRI Banjarmasin-592 dengan berjalan kaki untuk menyaksikan demo keterampilan TNI AL, di antaranya latihan penembakan roket kapal selam jenis RBU 6000 oleh empat KRI Kelas Parchim.
Berikutnya, latihan evakuasi medis udara antarkapal menggunakan helikopter, latihan pembekalan di laut untuk melaksanakan transfer logistik maupun personel, dan latihan penembakan senjata antikapal permukaan menggunakan senjata meriam berbagai kaliber dengan sasaran menggunakan Killer Tomatto.
Dalam keterangannya kepada wartawan di Geladak KRI Banjarmasin-592, Presiden menekankan pentingnya latihan rutin tersebut.
"Ya, ini adalah latihan puncak (TNI) Angkatan Laut yang dilakukan setiap dua tahun, dan dalam latihan ini dicoba senjata-senjata strategis yang kita punya, tadi sudah dicoba rudalnya, sudah dicoba juga meriam artilerinya, dan juga roket-roket antikapal selam juga sudah dicoba," kata Presiden Jokowi.
Selain untuk menguji coba senjata strategis yang dimiliki TNI AL, latihan itu kata Presiden sekaligus untuk menunjukkan kepada publik bahwa senjata strategis Indonesia tidak kalah dengan negara lain.
Sejumlah senjata strategis yang diuji coba pada kesempatan itu di antaranya rudal C705 jenis SSM buatan Tiongkok dengan daya ledak satu rudal mampu menghancurkan satu corvette berbobot 1.500 kg rusak serius atau hilang kemampuan tempurnya. Selain itu sedianya juga akan diujicobakan rudal C802 yang juga buatan Tiongkok dengan daya ledak satu rudal mampu menghancurkan satu destroyer berbobot 3.000 kg rusak serius atau hilang kemampuan tempurnya.
Torpedo SUT buatan Jerman yang memiliki jarak efektif 12 km - 28,5 km dan kecepatan 18-34 juga diujicobakan dalam latihan itu.
Kapal yang menembakkan artileri di antaranya KRI Diponegoro dan KRI Usman Harun.
Sedangkan kapal yang meluncurkan rudal C705 adalah KRI Clurit 641, KRI Kujang 642 sedianya akan meluncurkan rudal C802 tapi batal.
Presiden Jokowi menyaksikan latihan tersebut dari Geladak Kapal KRI Banjarmasin-592 bersama Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, Kasal Laksamana TNI Ade Supandi, Mensesneg Pratikno, dan Gubernur Jatim Sukarwo.
Pada kesempatan itu Presiden juga sempat memberikan komando bagi peluncuran rudal C705 kepada KRI Clurit 641 dari Geladak Isyarat KRI Banjarmasin-592.
Ada sekitar lima menit jeda dari mulai Presiden memerintahkan untuk tembak setelah sebelumnya menghitung mundur dari 10. Jeda tersebut sampai kemudian rudal C705 berhasil meluncur terjadi sekitar lima menit.
Latihan tempur itu dilakukan secara rutin setiap dua tahun sekali di mana pada kesempatan itu kapal-kapal tempur membentuk formasi dari mulai berbanjar hingga menempati titik tembak.
Presiden mendarat di KRI Banjarmasin-592 sekitar pukul 9.36 WIB dan kembali ke Situbondo sekitar pukul 12.40 WIB untuk melanjutkan agenda kunjungan kerja berikutnya di Jatim.(WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
Presiden Jokowi dan rombongan tiba di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur (Jatim), pada sekitar pukul 08.50 WIB, Rabu.
Pada kesempatan itu Presiden didampingi Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan Gubernur Jawa Timur Sukarwo.
Presiden dan rombongan terbatas kemudian lepas landas menuju KRI Banjarmasin-592 dengan menggunakan Helikopter Bell TNI AL selama sekitar 36 menit.
Saat tiba di Lounge Room Perwira dilakukan paparan singkat mengenai penembakan senjata strategis oleh Komandan Satuan Tugas Laksamana Pertama TNI TSNB Hutabarat.
Lalu Presiden menuju Geladak Isyarat KRI Banjarmasin-592 dengan berjalan kaki untuk menyaksikan demo keterampilan TNI AL, di antaranya latihan penembakan roket kapal selam jenis RBU 6000 oleh empat KRI Kelas Parchim.
Berikutnya, latihan evakuasi medis udara antarkapal menggunakan helikopter, latihan pembekalan di laut untuk melaksanakan transfer logistik maupun personel, dan latihan penembakan senjata antikapal permukaan menggunakan senjata meriam berbagai kaliber dengan sasaran menggunakan Killer Tomatto.
Dalam keterangannya kepada wartawan di Geladak KRI Banjarmasin-592, Presiden menekankan pentingnya latihan rutin tersebut.
"Ya, ini adalah latihan puncak (TNI) Angkatan Laut yang dilakukan setiap dua tahun, dan dalam latihan ini dicoba senjata-senjata strategis yang kita punya, tadi sudah dicoba rudalnya, sudah dicoba juga meriam artilerinya, dan juga roket-roket antikapal selam juga sudah dicoba," kata Presiden Jokowi.
Selain untuk menguji coba senjata strategis yang dimiliki TNI AL, latihan itu kata Presiden sekaligus untuk menunjukkan kepada publik bahwa senjata strategis Indonesia tidak kalah dengan negara lain.
Sejumlah senjata strategis yang diuji coba pada kesempatan itu di antaranya rudal C705 jenis SSM buatan Tiongkok dengan daya ledak satu rudal mampu menghancurkan satu corvette berbobot 1.500 kg rusak serius atau hilang kemampuan tempurnya. Selain itu sedianya juga akan diujicobakan rudal C802 yang juga buatan Tiongkok dengan daya ledak satu rudal mampu menghancurkan satu destroyer berbobot 3.000 kg rusak serius atau hilang kemampuan tempurnya.
Torpedo SUT buatan Jerman yang memiliki jarak efektif 12 km - 28,5 km dan kecepatan 18-34 juga diujicobakan dalam latihan itu.
Kapal yang menembakkan artileri di antaranya KRI Diponegoro dan KRI Usman Harun.
Sedangkan kapal yang meluncurkan rudal C705 adalah KRI Clurit 641, KRI Kujang 642 sedianya akan meluncurkan rudal C802 tapi batal.
Presiden Jokowi menyaksikan latihan tersebut dari Geladak Kapal KRI Banjarmasin-592 bersama Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, Kasal Laksamana TNI Ade Supandi, Mensesneg Pratikno, dan Gubernur Jatim Sukarwo.
Pada kesempatan itu Presiden juga sempat memberikan komando bagi peluncuran rudal C705 kepada KRI Clurit 641 dari Geladak Isyarat KRI Banjarmasin-592.
Ada sekitar lima menit jeda dari mulai Presiden memerintahkan untuk tembak setelah sebelumnya menghitung mundur dari 10. Jeda tersebut sampai kemudian rudal C705 berhasil meluncur terjadi sekitar lima menit.
Latihan tempur itu dilakukan secara rutin setiap dua tahun sekali di mana pada kesempatan itu kapal-kapal tempur membentuk formasi dari mulai berbanjar hingga menempati titik tembak.
Presiden mendarat di KRI Banjarmasin-592 sekitar pukul 9.36 WIB dan kembali ke Situbondo sekitar pukul 12.40 WIB untuk melanjutkan agenda kunjungan kerja berikutnya di Jatim.(WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016