Denpasar (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika menyayangkan ulah wisatawan yang melakukan aksi vandalisme atau mencoret terumbu karang di kawasan perairan Pulau Nusa Penida, Kabupaten Klungkung.
"Kita larang dan cegah jangan sampai begitu," katanya ditemui saat hadir dalam Podium Bali Bebas Bicara Apa Saja (PB3AS) di Lapangan Renon, Denpasar, Minggu.
Mantan Kepala Polda Bali itu menyangkan seharusnya tindakan tidak terpuji dengan mencorat-coret terumbu karang itu tidak terjadi.
Aksi vandalisme di terumbu karang tersebut mencuat ke publik dan menjadi viral di sejumlah media sosial, pertama kali diunggah oleh operator wisata selam OK Divers.
Dalam foto yang marak beredar di situs pertemanan Facebook dan situs berbagi foto Instagram itu terlihat terumbu karang digurat tulisan latin dan Mandarin.
Tulisan latin tersebut menuliskan nama-nama seperti Phey Lym, Miya dan 33 Baby. Sisanya menggunakan huruf Mandarin.
Pascaunggahan foto di media sosial itu banyak mendapat tanggapan beragam dan menyesalkan ulah wisatawan yang mencoret terumbu karang tersebut.
Bahkan, aksi vandalisme itu menjadi pemberitaan media asing seperti dari Hong Kong dan Taiwan yang juga menyesalkan aksi tidak terpuji itu.
Sementara itu Kepala Unit Pelayanan Terpadu Kawasan Konservasi Perairan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, I Nyoman Karyawan mengatakan bahwa ulah itu merusak kelestarian terumbu karang sekaligus memberikan kesan negatif terhadap perkembangan wisata bahari.
"Semua pihak harus menaati kode etik penyelaman dengan tidak melakukan corat-coret apalagi merusak terumbu karang yang selama ini menjadi tempat bersarangnya ribuan jenis ikan hias sekaligus daya tarik turis berkunjung ke daerah itu," katanya seraya menambahkan akan melakukan sosialisasi kepada penyelam dan wisatawan untuk menjaga kelestarian terumbu karang. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Kita larang dan cegah jangan sampai begitu," katanya ditemui saat hadir dalam Podium Bali Bebas Bicara Apa Saja (PB3AS) di Lapangan Renon, Denpasar, Minggu.
Mantan Kepala Polda Bali itu menyangkan seharusnya tindakan tidak terpuji dengan mencorat-coret terumbu karang itu tidak terjadi.
Aksi vandalisme di terumbu karang tersebut mencuat ke publik dan menjadi viral di sejumlah media sosial, pertama kali diunggah oleh operator wisata selam OK Divers.
Dalam foto yang marak beredar di situs pertemanan Facebook dan situs berbagi foto Instagram itu terlihat terumbu karang digurat tulisan latin dan Mandarin.
Tulisan latin tersebut menuliskan nama-nama seperti Phey Lym, Miya dan 33 Baby. Sisanya menggunakan huruf Mandarin.
Pascaunggahan foto di media sosial itu banyak mendapat tanggapan beragam dan menyesalkan ulah wisatawan yang mencoret terumbu karang tersebut.
Bahkan, aksi vandalisme itu menjadi pemberitaan media asing seperti dari Hong Kong dan Taiwan yang juga menyesalkan aksi tidak terpuji itu.
Sementara itu Kepala Unit Pelayanan Terpadu Kawasan Konservasi Perairan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, I Nyoman Karyawan mengatakan bahwa ulah itu merusak kelestarian terumbu karang sekaligus memberikan kesan negatif terhadap perkembangan wisata bahari.
"Semua pihak harus menaati kode etik penyelaman dengan tidak melakukan corat-coret apalagi merusak terumbu karang yang selama ini menjadi tempat bersarangnya ribuan jenis ikan hias sekaligus daya tarik turis berkunjung ke daerah itu," katanya seraya menambahkan akan melakukan sosialisasi kepada penyelam dan wisatawan untuk menjaga kelestarian terumbu karang. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016