Tabanan (Antara Bali) - Pasar tradisional di Kabupaten Tabanan, Bali memiliki potensi daya saing yang cukup besar di tengah serbuan toko-toko medern, mengingat daerah ini berkembang menjadi sentra berbagai jenis hasil pertanian.
"Tabanan salah satu dari delapan kabupaten dan satu kota di Bali sesungguhnya memiliki produksi pertanian yang cukup potensial," kata Ida Bagus Raka Wiryanatha, salah seorang pelaku bisnis sektor pertanian di Tabanan, Jumat.
Ia mengatakan, potensi daya saing pasar-pasar tradisional itu tercermin dari berbagai jenis komoditas pertanian yang dihasilkan daerah ini.
"Untuk memasarkan produk yang dihasilkan petani Tabanan itu perlu diimbangi dengan adanya pasar tradisional yang memadai, sehingga pasar tradisional yang ada akan mampu menghadapi persaingan di tengah menjamurnya toko-toko modern," ujar Ida Bagus Raka Wiryanatha.
Bercermin dari hal itu, keberadaan pasar tradisional memiliki prospek yang cukup menjanjikan di wilayah Kabupaten Tabanan.
Ia menilai, di tengah serbuan toko modern, keberadaan pasar tradisional di Kabupaten Tabanan sendiri cukup prospek. Tercermin, dari tingkat konsumen yang datang berbelanja ke sejumlah pasar tradisional maupun jumlah pedagang yang mengisi los atau tempat berdagang selalu ramai.
Bahkan, sampai meluber ke badan jalan, ujar Raka yang juga menjabat sebagai Ketua Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Bali dan pengelola Pasar Tradisional Gria Taman Sari Sanggulan, Tabanan.
Kondisi tersebut sejalan dengan potensi yang dimiliki Kabupaten Tabanan yang menyangkut produk pertanian yang cukup besar dibandingkan dengan daerah lainnya di Bali, berbanding lurus dengan permintaan pasar akan bahan pangan yang juga kian meningkat.
"Semua hal itu dapat menjadi landasan dalam membangun pasar-pasar tradisional di Tabanan sehingga dapat memberikan kemudahan kepada petani dalam menjual berbagai jenis komoditas pertanian dan peternakan," ujar Ida Bagus Raka Wiryanatha.
Dengan demikian petani di Tabanan dalam menjual hasil produksi pertanian dan peternakan tidak lagi harus jauh-jauh membawa ke wilayah Kabupaten Badung, Denpasar maupun daerah lainnya yang memerlukan biaya cukup besar untuk transportasi.
"Pasar tradisional, selain untuk memfasilitasi pemasaran hasil produksi pertanian lokal dari yang sudah ada selama ini. Keberadaan pasar tradisional juga ikut berperan dalam meningkatkan ekonomi kerakyatan sesuai semangat kerja dalam pemerintahan Presiden Jokowi," ujarnya.
Untuk memaksimalkan daya saing pasar-pasar tradisional perlu penataan dan pengkemasan menyerupai pasar modern dengan membagi per blok. Di antaranya blok khusus untuk penjualan daging, sayuran, kuliner dan sejumlah komoditad lainnya.
"Dengan cara itu kami perkirakan pasar pasar tradisional akan mampu menampung ribuan pedagang. Jumlah tersebut terbagi untuk pasar pagi dan malam yang dikemas sebagai pasar malam atau sengol," ujar Ida Bagus Raka Wiryanatha. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Tabanan salah satu dari delapan kabupaten dan satu kota di Bali sesungguhnya memiliki produksi pertanian yang cukup potensial," kata Ida Bagus Raka Wiryanatha, salah seorang pelaku bisnis sektor pertanian di Tabanan, Jumat.
Ia mengatakan, potensi daya saing pasar-pasar tradisional itu tercermin dari berbagai jenis komoditas pertanian yang dihasilkan daerah ini.
"Untuk memasarkan produk yang dihasilkan petani Tabanan itu perlu diimbangi dengan adanya pasar tradisional yang memadai, sehingga pasar tradisional yang ada akan mampu menghadapi persaingan di tengah menjamurnya toko-toko modern," ujar Ida Bagus Raka Wiryanatha.
Bercermin dari hal itu, keberadaan pasar tradisional memiliki prospek yang cukup menjanjikan di wilayah Kabupaten Tabanan.
Ia menilai, di tengah serbuan toko modern, keberadaan pasar tradisional di Kabupaten Tabanan sendiri cukup prospek. Tercermin, dari tingkat konsumen yang datang berbelanja ke sejumlah pasar tradisional maupun jumlah pedagang yang mengisi los atau tempat berdagang selalu ramai.
Bahkan, sampai meluber ke badan jalan, ujar Raka yang juga menjabat sebagai Ketua Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Bali dan pengelola Pasar Tradisional Gria Taman Sari Sanggulan, Tabanan.
Kondisi tersebut sejalan dengan potensi yang dimiliki Kabupaten Tabanan yang menyangkut produk pertanian yang cukup besar dibandingkan dengan daerah lainnya di Bali, berbanding lurus dengan permintaan pasar akan bahan pangan yang juga kian meningkat.
"Semua hal itu dapat menjadi landasan dalam membangun pasar-pasar tradisional di Tabanan sehingga dapat memberikan kemudahan kepada petani dalam menjual berbagai jenis komoditas pertanian dan peternakan," ujar Ida Bagus Raka Wiryanatha.
Dengan demikian petani di Tabanan dalam menjual hasil produksi pertanian dan peternakan tidak lagi harus jauh-jauh membawa ke wilayah Kabupaten Badung, Denpasar maupun daerah lainnya yang memerlukan biaya cukup besar untuk transportasi.
"Pasar tradisional, selain untuk memfasilitasi pemasaran hasil produksi pertanian lokal dari yang sudah ada selama ini. Keberadaan pasar tradisional juga ikut berperan dalam meningkatkan ekonomi kerakyatan sesuai semangat kerja dalam pemerintahan Presiden Jokowi," ujarnya.
Untuk memaksimalkan daya saing pasar-pasar tradisional perlu penataan dan pengkemasan menyerupai pasar modern dengan membagi per blok. Di antaranya blok khusus untuk penjualan daging, sayuran, kuliner dan sejumlah komoditad lainnya.
"Dengan cara itu kami perkirakan pasar pasar tradisional akan mampu menampung ribuan pedagang. Jumlah tersebut terbagi untuk pasar pagi dan malam yang dikemas sebagai pasar malam atau sengol," ujar Ida Bagus Raka Wiryanatha. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016