Denpasar (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika menginginkan kawasan perhotelan Nusa Dua, Kabupaten Badung, dapat dikelola menjadi lebih baik lagi dan terus dikembangkan sebagai kawasan pariwisata hijau.

"Jadi `green tourism` (wisata hijau) bisa menjadi jualan kita untuk Nusa Dua dengan cara menyediakan sepeda dan `shuttle` bus gratis. Bahkan kalau memungkinkan, busnya menggunakan bahan bakar listrik agar lebih ramah lingkungan," kata Pastika saat menerima audiensi dari jajaran Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), di Denpasar, Senin.

Melalui pertemuan itu, dia menegaskan kembali komitmennya untuk menjadikan kawasan Nusa Dua sebagai Kawasan Pariwisata Hijau.

Oleh karena itu, dia mengharapkan pengelola yang baru bisa memfasilitasi dengan menyediakan sepeda dan bus untuk mobilisasi wisatawan di sana.

Selain menciptakan kawasan yang bebas polusi, Pastika berharap kenyamanan para wisatawan bisa lebih ditingkatkan lagi ketika berjalan di areal tersebut.

"Kawasan Nusa Dua selama ini telah berhasil membangun citra yang bagus untuk pariwisata kita, jadi saya titipkan kawasan wisata ini agar mampu lebih bersaing secara global. Apalagi saat ini banyak negara ingin membangun Nusa Dua baru, meskipun ibaratnya kita sudah lari tapi jangan sampai terlena hingga disalip oleh mereka," ujarnya.

Setelah ITDC naik status menjadi Badan Usaha Milik Negara (BUMN), kawasan Nusa Dua per 1 Agustus 2016 dikelola oleh Badan Pengelola Nusa Dua secara mandiri.

Untuk itu di bawah pengelola baru, Pastika menitipkan Nusa Dua agar semakin bisa berkarya di kancah internasional. Dia juga menitipkan aset Pemprov Bali yang terdapat di kawasan wisata tersebut.

"Di sana terdapat aset Pemprov Bali, saya titip mohon dijaga dan turut dipelihara sesuai dengan kesepakatan yang telah ditandatangani," ucapnya.

Sementara itu, Direktur Operasional ITDC AA Ngurah Wirawan menjelaskan saat ini ITDC sudah tidak fokus lagi mengelola kawasan wisata Nusa Dua karena mempunyai tugas baru yaitu mengembangkan potensi wisata baru di Indonesia.

Untuk itu dia memperkenalkan jajaran pengelola baru di bawah kepemimpinan Direktur Operasioal Nusa Dua Wayan Karioka.

"Saat ini ITDC tanggung jawabnya lebih luas lagi seluruh Indonesia, jadi jika Bapak ada keperluan dengan manajemen Nusa Dua silahkan langsung dengan Bapak Karioka," ujarnya.

Sementara terkait pengembangan wisata hijau di kawasan tersebut, ia mengakui pihaknya telah mulai dengan beberapa gebrakan.

Dimulai kerja sama dengan PT Pertamina dan Gas untuk penyediaan gas melalui pipanisasi secara langsung dari Benoa ke Nusa Dua.

"Jadi suplai gas untuk keperluan hotel sudah tidak perlu lagi membeli tabung-tabung gas karena pipa sudah terhubung langsung, tinggal pihak pengelola yang mendistribusikan ke hotel-hotel," ucap Wirawan.

Selain itu, demi mengikuti perkembangan zaman, badan pengelola telah menyediakan aplikasi tentang kawasan Nusa Dua yang mencakup peta, keterangan hotel hingga proses penjemputan serta mobile "check in" yang bisa diunduh di ponsel pintar.

"Jadi ke depan wisatawan menjadi semakin mudah mengakses kawasan kami, dan tidak diperlukan lagi pencetakan peta yang boros dan makan banyak kertas seperti dulu," katanya.

Mengenai harapan Pastika agar kendaraan bermotor dikurangi di kawasan itu bahkan diganti dengan mobil listrik, dia berjanji akan mempelajari lebih dulu dan mengkaji lebih lanjut.

Pihaknya juga berharap kawasan Nusa Dua bisa sejalan dengan pemerintah dalam menuju Bali menjadi Provinsi Hijau (Bali Green Province). (WDY)

Pewarta: Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016