London (Antara Bali) - Indonesia dan Norwegia sepakat memajukan upaya untuk memperluas kerja sama di bidang energi dan business-to-business contacts di sejumlah sektor pengembangan energi tersebut.
Tekad ini mengemuka dalam pertemuan bilateral energi RI-Norwegia yang berlangsung di Stavanger, Norwegia, demikian Sekretaris Pertama Pelaksana Fungsi Ekonomi KBRI Oslo Hartyo Harkomoyo kepada Antara London, Rabu.
Wakil Menteri Perminyakan dan Energi Norwegia, Ingvil Smines Tybring-Gjedde, yang membuka pertemuan ini menyatakan keinginan kuat negaranya untuk memperluas engagement guna mendorong kerja sama energi kedua negara. Ditegaskan Norwegia sangat antusias untuk berbagi keahlian dan pengalaman.
Menyambut antusiasme tersebut, delegasi Indonesia yang diketuai Direktur Pengembangan Program Migas, Kementerian ESDM, Agus Cahyono Adi, menyatakan kesiapan Indonesia untuk menjadi tuan rumah dialog energi RI-Norwegia yang direncanakan pada akhir Maret 2017.
Sektor-sektor yang akan dibahas lebih mendalam di antaranya tata kelola dan regulasi dalam eksplorasi migas, pemanfaatan teknologi Carbon Capture Storage(CCS) dan CO2 EOR (Enhanced Oil Recovery) untuk memperoleh kembali potensi minyak dari sumur-sumur tua, flaring reduction dan pengembangan energi baru dan terbarukan.
Delegasi Indonesia dalam pertemuan ini terdiri atas wakil-wakil dari Kementerian ESDM, SKK Migas, dan KBRI Oslo. Selain pertemuan bilateral, delegasi Indonesia juga melakukan pertemuan dengan sejumlah perusahaan Norwegia, menghadiri konferensi dan pameran migas terbesar di dunia ONS. Indonesia juga membuka anjungan dalam pameran ONS guna mempromosikan peluang investasi eksplorasi migas sejumlah wilayah di Indonesia.
Duta Besar RI Oslo, Yuwono A. Putranto mengatakan, energi merupakan salah satu bidang kerja sama kunci dalam kemitraan Indonesia dan Norwegia. Guna memberikan fokus kemitraan tersebut, Indonesia dan Norwegia menyepakati mekanisme pertemuan berkala melalui dialog di bidang energi yang digelar tiap dua tahun.
Dialog energi terakhir atau ke-7 dilaksanakan di Oslo, pada tahun 2014. Dialog ini lahir dari penandatanganan MoU Kerja Sama Energi pada 1995. Tahun 2015, Presiden Joko Widodo dan PM Norwegia Erna Solberg bertemu di Jakarta dan berkomitmen memperluas kemitraan energi. Dalam dua tahun terakhir, Menteri Luar Negeri RI-Norwegia menggelar Komisi Bersama Kerjasama Bilateral yang antara lain memberikan fokus pada langkah-langkah memajukan berbagai sektor kerja sama bidang energi. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
Tekad ini mengemuka dalam pertemuan bilateral energi RI-Norwegia yang berlangsung di Stavanger, Norwegia, demikian Sekretaris Pertama Pelaksana Fungsi Ekonomi KBRI Oslo Hartyo Harkomoyo kepada Antara London, Rabu.
Wakil Menteri Perminyakan dan Energi Norwegia, Ingvil Smines Tybring-Gjedde, yang membuka pertemuan ini menyatakan keinginan kuat negaranya untuk memperluas engagement guna mendorong kerja sama energi kedua negara. Ditegaskan Norwegia sangat antusias untuk berbagi keahlian dan pengalaman.
Menyambut antusiasme tersebut, delegasi Indonesia yang diketuai Direktur Pengembangan Program Migas, Kementerian ESDM, Agus Cahyono Adi, menyatakan kesiapan Indonesia untuk menjadi tuan rumah dialog energi RI-Norwegia yang direncanakan pada akhir Maret 2017.
Sektor-sektor yang akan dibahas lebih mendalam di antaranya tata kelola dan regulasi dalam eksplorasi migas, pemanfaatan teknologi Carbon Capture Storage(CCS) dan CO2 EOR (Enhanced Oil Recovery) untuk memperoleh kembali potensi minyak dari sumur-sumur tua, flaring reduction dan pengembangan energi baru dan terbarukan.
Delegasi Indonesia dalam pertemuan ini terdiri atas wakil-wakil dari Kementerian ESDM, SKK Migas, dan KBRI Oslo. Selain pertemuan bilateral, delegasi Indonesia juga melakukan pertemuan dengan sejumlah perusahaan Norwegia, menghadiri konferensi dan pameran migas terbesar di dunia ONS. Indonesia juga membuka anjungan dalam pameran ONS guna mempromosikan peluang investasi eksplorasi migas sejumlah wilayah di Indonesia.
Duta Besar RI Oslo, Yuwono A. Putranto mengatakan, energi merupakan salah satu bidang kerja sama kunci dalam kemitraan Indonesia dan Norwegia. Guna memberikan fokus kemitraan tersebut, Indonesia dan Norwegia menyepakati mekanisme pertemuan berkala melalui dialog di bidang energi yang digelar tiap dua tahun.
Dialog energi terakhir atau ke-7 dilaksanakan di Oslo, pada tahun 2014. Dialog ini lahir dari penandatanganan MoU Kerja Sama Energi pada 1995. Tahun 2015, Presiden Joko Widodo dan PM Norwegia Erna Solberg bertemu di Jakarta dan berkomitmen memperluas kemitraan energi. Dalam dua tahun terakhir, Menteri Luar Negeri RI-Norwegia menggelar Komisi Bersama Kerjasama Bilateral yang antara lain memberikan fokus pada langkah-langkah memajukan berbagai sektor kerja sama bidang energi. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016