Denpasar (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengharapkan Rumah Sakit Mata Bali Mandara yang dibangun dengan konsep modern mampu menjadi RS regional untuk wilayah Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur.
"Kalau ini nanti sudah selesai dan sudah mampu menangani penyakit mata di Bali, saya harapkan ini bisa membantu provinsi-provinsi tetangga kita, apalagi ini sudah sangat modern," kata Pastika saat meninjau pengerjaan RS tersebut di Denpasar, Rabu.
Dia juga optimistis rumah sakit tersebut akan mampu mengatasi antrean panjang yang selama ini terjadi karena akan ada enam ruang operasi ditambah dua ruang yang lama.
"Jadi saya harapkan ini akan menjadi solusi, sehingga semakin banyak pasien yang mampu untuk ditangani," ujarnya.
Oleh karena itu, Pastika mengingatkan agar Dinas Kesehatan Provinsi Bali untuk segera menyelesaikan hal-hal terkait tenaga kerja, baik itu tenaga medis maupun yang non medis serta biayanya.
"Ini segera harus dihitung tenaga tambahan yang diperlukan, kalau tenaga medisnya sudah cukup, tenaga yang nonmedis juga perlu diperhitungkan dan juga biayanya, jangan sampai kita punya rumah sakit yang modern tapi tidak terakomodasi dengan baik," katanya.
Pengerjaan rumah sakit tersebut diharapkan akan rampung pada Desember mendatang, dan saat ini pengadaan peralatan yang dibutuhkan sedang dilakukan. Saat pengerjaan selesai rumah sakit tersebut ditargetkan sudah siap beroperasi.
"Saat ini alat-alatnya sedang dalam proses pengadaan, jadi awal 2017 saya harap sudah bisa beroperasi," ucapnya.
Proses pengerjaan Rumah Sakit Mata Bali Mandara direncanakan memakan waktu 405 hari dan saat ini telah berjalan 281 hari. Dalam kurun waktu tersebut sudah terealisasi sebesar 38,71 persen dari target sebesar 38,62 persen sehingga terdapat kemajuan pengerjaan sebesar 1,09 persen.
"Ini sudah on schedule, dan ke depan saya harap ini makin cepat selesai karena konstruksinya sudah selesai tinggal memasang unit-unitnya saja," kata Pastika yang dalam kesempatan tersebut juga turut didampingi oleh beberapa Kepala SKPD di lingkungan Pemprov Bali. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Kalau ini nanti sudah selesai dan sudah mampu menangani penyakit mata di Bali, saya harapkan ini bisa membantu provinsi-provinsi tetangga kita, apalagi ini sudah sangat modern," kata Pastika saat meninjau pengerjaan RS tersebut di Denpasar, Rabu.
Dia juga optimistis rumah sakit tersebut akan mampu mengatasi antrean panjang yang selama ini terjadi karena akan ada enam ruang operasi ditambah dua ruang yang lama.
"Jadi saya harapkan ini akan menjadi solusi, sehingga semakin banyak pasien yang mampu untuk ditangani," ujarnya.
Oleh karena itu, Pastika mengingatkan agar Dinas Kesehatan Provinsi Bali untuk segera menyelesaikan hal-hal terkait tenaga kerja, baik itu tenaga medis maupun yang non medis serta biayanya.
"Ini segera harus dihitung tenaga tambahan yang diperlukan, kalau tenaga medisnya sudah cukup, tenaga yang nonmedis juga perlu diperhitungkan dan juga biayanya, jangan sampai kita punya rumah sakit yang modern tapi tidak terakomodasi dengan baik," katanya.
Pengerjaan rumah sakit tersebut diharapkan akan rampung pada Desember mendatang, dan saat ini pengadaan peralatan yang dibutuhkan sedang dilakukan. Saat pengerjaan selesai rumah sakit tersebut ditargetkan sudah siap beroperasi.
"Saat ini alat-alatnya sedang dalam proses pengadaan, jadi awal 2017 saya harap sudah bisa beroperasi," ucapnya.
Proses pengerjaan Rumah Sakit Mata Bali Mandara direncanakan memakan waktu 405 hari dan saat ini telah berjalan 281 hari. Dalam kurun waktu tersebut sudah terealisasi sebesar 38,71 persen dari target sebesar 38,62 persen sehingga terdapat kemajuan pengerjaan sebesar 1,09 persen.
"Ini sudah on schedule, dan ke depan saya harap ini makin cepat selesai karena konstruksinya sudah selesai tinggal memasang unit-unitnya saja," kata Pastika yang dalam kesempatan tersebut juga turut didampingi oleh beberapa Kepala SKPD di lingkungan Pemprov Bali. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016