Denpasar (Antara Bali) - Dewan Pimpinan Cabang Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Denpasar, Bali, menggelar diskusi ketahanan pangan dan regenerasi petani daerah itu dengan pembicara Guru Besar Fakultas Pertanian Universitas Udayana I Wayan Supartha dan sejumlah dosen lainnya.

"Diskusi yang melibatkan puluhan mahasiswa, elemen masyarakat, dan instansi terkait diharapkan mampu memberikan solusi yang terbaik dalam mengatasi alih fungsi lahan pertanian, meningkatkan produksi pangan, dan memberikan dorongan generasi muda menggeluti sektor pertanian," kata ketua panitia kegiatan tersebut, Kadek Aryani, di Denpasar, Selasa.

Ia mengatakan pangan menjadi kebutuhan yang strategis bagi kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara.

Oleh sebab itu, kebutuhan pangan harus dapat terpenuhi dengan baik dengan harga yang terjangkau.

"Bangsa yang merdeka adalah bangsa yang rakyatnya mampu memenuhi kebutuhan pangan dengan baik, tidak sampai kelaparan," katanya.

Ketua Bidang Kaderisasi GMNI Denpasar I Putu Sindhu Andreditha mengharapkan lewat diskusi ketahanan pangan tersebut mampu membangkitkan pertanian Bali dari pemikiran cerdas generasi muda.

"Pertanian dan petani jangan lagi menjadi `jualan politik` yang laris manis saat menjelang pemilihan umum. Pada sisi lain, pemuda, khususnya mahasiswa, lebih serius membangun pertanian di Bali," katanya.

Profesor Doktor I Wayan Supartha mengatakan generasi muda yang mau menjadi petani dan pengusaha tani di Bali terbatas, padahal sektor pertanian mempunyai peran penting bagi kehidupan masyarakat setempat.

Oleh sebab itu, katanya, petani harus memiliki intelektualitas, realitas, kreativitas, dan produktivitas dalam meningkatkan hasil produksi agar tidak kalah dengan menggeluti usaha lainnya.

Seorang dosen Fakultas Pertanian Unud Alit Susanta Wirya menilai pembahasan sektor pertanian hanya eksis saat pemilihan umum, baik pemilu legislatif, pemilu presiden, maupun pilkada.

"Menjelang pemilu para kader maupun calon berlomba-lomba membuat kelompok tani untuk merebut bantuan sosial. Padahal seharusnya sektor pertanian itu tetap mendapat perhatian dari pemerintah karena mempunyai peran yang sangat strategis dalam memenuhi kebutuhan pangan," katanya. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Ketut Sutika

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016