Denpasar (Antara Bali) - Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) Daerah Bali I Ketut Wiranantaja mengingatkan seluruh anggota dapat melakukan usaha bisnis dengan penuh semangat dan tidak mudah menyerah dalam menghadapi situasi ekonomi dunia yang masih belum stabil.
"Kita harus mampu melakukan terobosan untuk membangkitkan kembali usaha industri mebel dan kerajinan Indonesia di tengah persaingan yang semakin ketat," kata Ketua DPD HIMKI Bali I Ketut Wiranantaja di Kuta, Sabtu malam.
Pada acara Sosialisasi pelaksanaan "Indonesia Internasional Furniture Expo (IFEX) 2017 dan perkenalan organisasi yang baru terbentuk, Ia mengatakan, dengan adanya organisasi yang menghimpun peleburan dua asosiasi besar mampu memberikan harapan baru dalam meningkatkan daya saing hasil industri mebel dan kerajinan di pasaran luar negeri.
Kedua organisasi yang dilebur menjadi satu yakni HIMKI adalah Asosiasi Mebel dan Kerajinan Rotan Indonesia (AMKRI) serta Asosiasi Pengusaha Mebel Indonesia (ASMINDO).
HIMKI secara nasional telah disahkan sekaligus pelantikan pengurus oleh Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto di Kementerian Perindustrian pada 28 Juli 2016.
Para pengurus dari seluruh daerah di Indonesia itu setelah dikukuhkan sempat diterima Presiden Joko Widodo di Istana Negara.
I Ketut Wiranantaja didampingi sekretarisnya Zanny Chandra menambahkan, HIMKI lahir atas dasar kesamaan visi, misi dan tujuan para anggota untuk bersama-sama memajukan industri mebel dan kerajinan nasional.
Dengan semangat dan kebersamaan seluruh pengurus HIMKI diharapkan mampu menjadikan Indonesia sebagai negara industri mebel dan kerajinan terbesar di kawasan regional dan terkemuka di dunia.
I Ketut Wiranantaja menjelaskan, Indonesia mendapat kepercayaan sebagai tuan rumah pelaksanaan "Indonesia Internasional Furniture Expo (IFEX) yang akan berlangsung di Jakarta, 11-14 Maret 2017.
Kegiatan tersebut akan dihadiri sekitar 500 pengusaha mebel dan kerajinan serta 900 pembeli dari berbagai negara di belahan dunia.
Pertemuan internasional tersebut diharapkan mampu meningkatkan hasil penjualan mebel dan kerajinan dari berbagai daerah di Indonesia ke pasaran luar negeri, harap I Ketut Wiranantaja. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Kita harus mampu melakukan terobosan untuk membangkitkan kembali usaha industri mebel dan kerajinan Indonesia di tengah persaingan yang semakin ketat," kata Ketua DPD HIMKI Bali I Ketut Wiranantaja di Kuta, Sabtu malam.
Pada acara Sosialisasi pelaksanaan "Indonesia Internasional Furniture Expo (IFEX) 2017 dan perkenalan organisasi yang baru terbentuk, Ia mengatakan, dengan adanya organisasi yang menghimpun peleburan dua asosiasi besar mampu memberikan harapan baru dalam meningkatkan daya saing hasil industri mebel dan kerajinan di pasaran luar negeri.
Kedua organisasi yang dilebur menjadi satu yakni HIMKI adalah Asosiasi Mebel dan Kerajinan Rotan Indonesia (AMKRI) serta Asosiasi Pengusaha Mebel Indonesia (ASMINDO).
HIMKI secara nasional telah disahkan sekaligus pelantikan pengurus oleh Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto di Kementerian Perindustrian pada 28 Juli 2016.
Para pengurus dari seluruh daerah di Indonesia itu setelah dikukuhkan sempat diterima Presiden Joko Widodo di Istana Negara.
I Ketut Wiranantaja didampingi sekretarisnya Zanny Chandra menambahkan, HIMKI lahir atas dasar kesamaan visi, misi dan tujuan para anggota untuk bersama-sama memajukan industri mebel dan kerajinan nasional.
Dengan semangat dan kebersamaan seluruh pengurus HIMKI diharapkan mampu menjadikan Indonesia sebagai negara industri mebel dan kerajinan terbesar di kawasan regional dan terkemuka di dunia.
I Ketut Wiranantaja menjelaskan, Indonesia mendapat kepercayaan sebagai tuan rumah pelaksanaan "Indonesia Internasional Furniture Expo (IFEX) yang akan berlangsung di Jakarta, 11-14 Maret 2017.
Kegiatan tersebut akan dihadiri sekitar 500 pengusaha mebel dan kerajinan serta 900 pembeli dari berbagai negara di belahan dunia.
Pertemuan internasional tersebut diharapkan mampu meningkatkan hasil penjualan mebel dan kerajinan dari berbagai daerah di Indonesia ke pasaran luar negeri, harap I Ketut Wiranantaja. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016