Denpasar (Antara Bali) - Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta mendorong jajaran Badan Lingkungan Hidup lebih optimal mengawal program "Bali Green Province" karena merupakan salah satu prioritas dalam pelaksanaan visi misi Bali Mandara.

"Saya memahami, upaya untuk mewujudkan Bali sebagai pulau yang hijau, tak semudah membalikkan telapak tangan. Perlu kerja keras dan dukungan dari berbagai pihak, khususnya jajaran BLH agar cita-cita itu dapat segera diwujudkan," kata Sudikerta saat memberikan pengarahan pada jajaran BLH Provinsi Bali, di Denpasar, Selasa.

Menurut dia, upaya pelestarian lingkungan harus diawali komitmen dari dalam diri sendiri. Diantaranya dapat dimulai dari hal-hal kecil di lingkungan keluarga seperti menanam tumbuhan yang bermanfaat untuk kebutuhan rumah tangga seperti cabai dan yang lain.

Untuk tanaman seperti itu, ujar dia, tak membutuhkan media tanam yang luas dan bisa memanfaatkan pot. Selain menanam tumbuhan bermanfaat, upaya menjaga kebersihan di lingkungan rumah juga merupakan sumbangsih dalam program BGP.

"Setelah menerapkan di lingkungan rumah, lanjut ketoktularkan ke lingkungan sekitar," ucapnya seraya menggugah komitmen dan kepedulian seluruh komponen masyarakat dalam mendukung keberhasilan program ini.

Di sisi lain, Sudikerta mengapresiasi sejumlah langkah strategis yang dilaksanakan jajaran BLH Bali dalam mengawal Program BGP. Suasana lingkungan kantor yang tertata asri dan bersih menjadi salah satu indikator keseriusan jajaran BLH dalam mengawal program Bali Mandara di bidang lingkungan.

Untuk itu, jajaran BLH diharapkan dapat menjadi contoh penataan lingkungan kantor bagi satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang lainnya.

Di sela-sela melakukan pembinaan, Sudikerta juga menyempatkan diri meninjau taman BLH yang tertata begitu apik. Selain tanaman hias, BLH Bali juga membudidayakan sejumlah tumbuhan langka yang bermanfaat untuk kebutuhan yadnya.

Sementara itu, Kepala BLH Provinsi Bali Gede Suarjana menegaskan komitmennya dalam mengawal keberhasilan Program Bali Green Province. Komitmen itu antara lain tertuang dalam keseriusan jajarannya mewujudkan "eco office" atau kantor berwawasan lingkungan di kantor BLH.

Selain gencar dalam memerangi sampah plastik, BLH Bali juga terus melaksanakan berbagai antara lain pembuatan lubang biopori yang saat ini jumlahnya sudah mencapai 250 ribu buah.

"Tahun 2016 kami menargetkan pembuatan 50 buah lubang biopori," ucap Suarjana. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016