Jakarta (Antara Bali) - Menteri Luar Negeri RI Retno LP Marsudi menghadiri acara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-49 Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (ASEAN) di gedung Sekretariat ASEAN di Jakarta, Senin.
"Dalam pejalanan 49 tahun ini, kita mencoba untuk merefleksi apa yang sudah kita lakukan. Banyak yang sudah dilakukan, seperti dalam 'ASEAN Community', namun masih banyak lagi yang harus dilakukan," ujar Menlu Retno.
Dalam pidatonya pada acara peringatan HUT ke-49 ASEAN itu, Menlu Retno mengemukakan beberapa hal, salah satunya mengenai berbagai tantangan terkait situasi di kawasan dan tantangan global yang perlu dihadapi negara-negara anggota ASEAN.
"ASEAN adalah rumah kita. Ada banyak tantangan situasi kawasan dan dunia yang dinamis. Oleh karena itu, masing-masing angota ASEAN harus betul-betul dapat menjaga rumah kita ini sehingga kita mampu untuk menciptakan dan menjaga perdamaian dan stabilitas kawasan dan global," kata dia.
Menlu RI menekankan bahwa untuk menciptakan stabilitas di kawasan Asia Tenggara diperlukan komitmen dan kontribusi dari setiap negara anggota ASEAN.
"Stabilitas di kawasan itu adalah sesuatu yang tidak bisa begitu saja tercipta, harus dibentuk dan dipelihara dari waktu ke waktu," ucap dia.
Menlu RI juga menekankan pentingnya bagi negara-negara ASEAN untuk terus berupaya mewujudkan dan meningkatkan kesatuan (unity) dan sentralitas (centrality) ASEAN di masa depan.
"Mau tidak mau kesatuan dan sentralitas ASEAN harus diperkuat sehingga kita betul-betul bisa maju sebagai suatu komunitas yang besar, yang kuat dengan tiga pilarnya yang kuat," ujar Retno.
Dia menambahkan, semua kegiatan yang dilakukan negara anggota ASEAN untuk seterusnya di masa depan harus memberi manfaat yang dapat dirasakan langsung oleh rakyat di kawasan ASEAN.
"Apapun kedepannya yang dilakukan ASEAN, hal itu harus dekat dengan rakyatnya. Bagaimanapun, rakyatlah yang berfungsi sebagai penerima manfaat dari ASEAN. Tidak boleh sama sekali ada jarak antara ASEAN dan rakyat ASEAN," tutur Menlu Retno.
Acara peringatan HUT ke-49 ASEAN di gedung Sekretariat ASEAN itu juga diramaikan dengan beberapa kegiatan, antara lain Festival Makanan ASEAN yang menyajikan berbagai masakan tradisional negara-negara ASEAN, pameran batik, panel diskusi dan dialog tentang isu perdagangan manusia. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Dalam pejalanan 49 tahun ini, kita mencoba untuk merefleksi apa yang sudah kita lakukan. Banyak yang sudah dilakukan, seperti dalam 'ASEAN Community', namun masih banyak lagi yang harus dilakukan," ujar Menlu Retno.
Dalam pidatonya pada acara peringatan HUT ke-49 ASEAN itu, Menlu Retno mengemukakan beberapa hal, salah satunya mengenai berbagai tantangan terkait situasi di kawasan dan tantangan global yang perlu dihadapi negara-negara anggota ASEAN.
"ASEAN adalah rumah kita. Ada banyak tantangan situasi kawasan dan dunia yang dinamis. Oleh karena itu, masing-masing angota ASEAN harus betul-betul dapat menjaga rumah kita ini sehingga kita mampu untuk menciptakan dan menjaga perdamaian dan stabilitas kawasan dan global," kata dia.
Menlu RI menekankan bahwa untuk menciptakan stabilitas di kawasan Asia Tenggara diperlukan komitmen dan kontribusi dari setiap negara anggota ASEAN.
"Stabilitas di kawasan itu adalah sesuatu yang tidak bisa begitu saja tercipta, harus dibentuk dan dipelihara dari waktu ke waktu," ucap dia.
Menlu RI juga menekankan pentingnya bagi negara-negara ASEAN untuk terus berupaya mewujudkan dan meningkatkan kesatuan (unity) dan sentralitas (centrality) ASEAN di masa depan.
"Mau tidak mau kesatuan dan sentralitas ASEAN harus diperkuat sehingga kita betul-betul bisa maju sebagai suatu komunitas yang besar, yang kuat dengan tiga pilarnya yang kuat," ujar Retno.
Dia menambahkan, semua kegiatan yang dilakukan negara anggota ASEAN untuk seterusnya di masa depan harus memberi manfaat yang dapat dirasakan langsung oleh rakyat di kawasan ASEAN.
"Apapun kedepannya yang dilakukan ASEAN, hal itu harus dekat dengan rakyatnya. Bagaimanapun, rakyatlah yang berfungsi sebagai penerima manfaat dari ASEAN. Tidak boleh sama sekali ada jarak antara ASEAN dan rakyat ASEAN," tutur Menlu Retno.
Acara peringatan HUT ke-49 ASEAN di gedung Sekretariat ASEAN itu juga diramaikan dengan beberapa kegiatan, antara lain Festival Makanan ASEAN yang menyajikan berbagai masakan tradisional negara-negara ASEAN, pameran batik, panel diskusi dan dialog tentang isu perdagangan manusia. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016