Bogor (Antara Bali) - Konsultan Ginjal Rumah Sakit PMI Dr Ardaya SpPD, KGH mengatakan, gagal ginjal salah satu penyakit dengan risiko kematian tinggi hampir sama dengan jantung, jumlah penderitanya cukup banyak di Indonesia, termasuk di Bogor, Jawa Barat.

Ia menjelaskan, gagal ginjal adalah kegagalan pada ginjal untuk melakukan fungsinya yakni sebagai alat ekspresi pembuangan sisa olahan makan, dan juga memproduksi darah baru.

"Dampak dari gagal ginjal tidak menyebabkan kematian mendadak seperti jantung, tetapi dapat mematikan. Secara keseluruhan dampaknya dapat mengganggu sistem dalam tubuh," katanya di Bogor, Sabtu.

Lebih lanjut ia menjelaskan, semua orang berpotensi terserang gagal ginjal. Mereka yang berpotensi terkena adalah pasien yang menderita penyakit kronis seperti hipertensi atau darah tinggi, kencing manis, infeksi kronis saluran kemih, dan batu ginjal.

Rata-rata penyakit ini dapat menyerang segala usia, mulai dari bayi usia enam bulan karena bawaan ginjal dari lahir, dan kebanyakan dari usia mulai 18 sampai 80 tahun lebih.

"Gagal ginjal ada yang bisa sembuh, ada juga penyebabnya yang bisa diatasi," katanya.

Upaya untuk mencegah gagal ginjal, lanjut Ardaya, dengan menerapkan pola hidup sehat, yakni makan dengan gizi seimbang, aktif gerak fisik olahraga teratur, menjauhkan diri dari gaya hidup tidak sehat seperti merokok, dan minuman beralkohol.

"Kurang minum juga salah satu faktor risiko terjadinya gagal ginjal. Mereka yang minum kurang dari delapan gelas sehari cenderung terjadi gagal ginjal," katanya.

Ia mengatakan, untuk mendeteksi penyakit gagal ginjal sedikit sulit, karena ciri-cirinya tidak diketahui. Jikapun terjadi gejala, kebanyakan penderita sudah stadium lanjut yakni stadium empat dan lima.

Apabila pasien sudah memasuki stadium lanjut, salah satu pengobatan yang dapat dilakukan dengan cuci darah atau hemodialisis.

Menurut Ardaya, cara untuk mencegah stadium lanjut gagal ginjal dapat dilakukan dengan deteksi dini dengan rutin memeriksakan kesehatan tubuh ke laboratorium.

"Memeriksakan diri dengan melakukan cek kesehatan di laboratorium secara rutin dapat membantu kita mendeteksi dini dan mengurangi faktor resiko dari gagal ginjal," katanya.

Pencegahan dini sangat dianjurkan, agar pasien gagal ginjal dapat ditangani lebih awal, menghindari stadium lanjut yang tingkat kesembuhannya cukup sedikit. Bagi pasien gagal ginjal kronis salahs satu metode pengobatan yang dilakukan dengan cuci darah, atau hemodialisis. Cuci darah ini akan terus berlanjut selama masa hidup penderita gagal ginjal.

Ardaya merupakan satu-satunya konsultan ginjal yang ada di Bogor. Berpraktik di Rumah Sakit PMI sebagai dokter senior. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Laily Rahmawati

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016