Denpasar (Antara Bali) - Ribuan anak di Kota Denpasar akan memeriahkan kegiatan bertajuk "Rare Bali Festival", mulai 6 hingga 7 Agustus 2016, sebagai salah satu upaya menunjang Ibu Kota Provinsi Bali itu sebagai Kota Layak Anak.

"Intinya lewat ajang ini ingin membangun karakter anak-anak Kota Denpasar yang ceria, jujur, disiplin, cerdas, memiliki budi pekerti luhur serta peka terhadap kebersihan lingkungan," kata Kadek Wahyudita, Ketua Panitia Pelaksana RBF 2016, di Denpasar, Kamis.

Puncak kegiatan akan dipusatkan di Taman Kota Lumintang, Denpasar.

Berbagai kegiatan telah disiapkan untuk ribuan anak dari TK, SD, hingga SMP. Mereka di antaranya ikut menyajikan beragam kegiatan mulai parade seni budaya anak, lokakarya permainan anak-anak, lomba mesatua banyol (bercerita lucu) anak, lomba mewarnai anak, senam OK, seni sampah, kendang kolosal, ngobrol santai anak-anak bersama Walikota Denpasar, dan sajian pentas seni anak-anak.

Wahyudita menambah bahwa RBF yang digelar untuk kedua kalinya itu mengusung tema "Taman" yang dimaksudkan secara khusus merujuk pada tempat yang hijau yang dihiasi dengan berbagai tanaman sehingga membuat orang makin senang melihatnya.

Ia mengatakan bahwa taman berkaitan dengan tempat untuk melakukan berbagai kegiatan sehingga membuat orang menjadi belajar, senang, terhibur, dan bahagia.

"Program RBF dirancang dengan berbagai tematik taman, seperti taman bermain, taman pentas, taman kompetisi, taman `wokshop`, dan taman baca," ujarnya.

Rare Bali Festival ini penting dilaksanakan untuk menjadi salah satu ruang alternatif bagi anak-anak bermain dan belajar bergaul sehingga karakter anak-anak itu bisa dibentuk sejak dini.

Apalagi, ucap Wahyudita, fakta telah menyatakan bahwa bangsa ini sedang dihadapi berbagai kasus anak-anak. Mulai kasus anak yang kehilangan ruang bermainnya hingga kasus teraniayanya anak-anak oleh orang tuanya, serta terjadinya kekerasan seksual pada anak.

"Hal ini tentu menjadi permasalahan yang harus disikapi bersama," ucapnya.

Mewujudkan upaya melawan dan menekan kekerasan pada anak-anak, kesempatan RBF tahun ini juga akan diisi agenda menyuarakan antikekerasan lewat "Pendeklarasian Tunas Muda Denpasar Antikekerasan" yang dijadwalkan dihadiri langsung oleh Wali Kota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra yang sekaligus membuka secara resmi RBF II pada hari Sabtu (6/8).

Pada tahun ini, RBF dimotori oleh Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (KBPP) Kota Denpasar dan sebagai pelaksana kegiatan oleh Yayasan Penggak Men Mersi.

Kepala Badan KBPP Kota Denpasar I Gusti Agung Laksmi Dharmayanti menambahkan bahwa RBF kali ini sangat setrategis dalam upaya meningkatkan kemampuan tumbuh kembang anak.

"Festival anak ini sejalan dengan misi kita untuk memberikan wahana kepada anak-anak seperti ruang bermain, belajar, dan berinteraksi yang bekalangan ruang itu mulai berkurang," ujarnya.

Momentum festival kali ini diharapkan makin meningkatkan pelayanan terhadap anak-anak Kota Denpasar menuju Denpasar Kota Layak Anak.

"Kegiatan ini juga akan dapat menunjukkan bahwa Kota Denpasar dan masyarakatnya sangat peduli terhadap permasalahan anak dan mempunyai cita-cita yang sangat besar guna ke depanya Denpasar akan menjadi Kota Layak Anak," ucap Laksmi. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016