Denpasar (Antara Bali) - Rektor Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar Prof Dr I Gede Arya Sugiartha SSKar M.Hum menegaskan, lembaga pendidikan tinggi seni yang dikelolanya mampu mencetak sebanyak 2.614 sarjana setingkat seniman dan sarjana seni (S1/S2).

"Ribuan sarjana seni itu dicetak selama 43 tahun periode 1973 hingga 2016 sejak berstatus Akademi Seni Tari Indonesia (ASTI), Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI) hingga menjadi ISI," kata Rektor ISI Denpasar Arya di Denpasar, Kamis.

Ia mengatakan, alumnus tersebut terdiri atas S1 1.983 orang dan S2 101 orang. ISI Denpasar kini memiliki dua fakultas dan program pascasarjana terdiri atas Fakultas Seni Pertunjukan mengelola lima program studi yakni Tari, Seni Karawitan, Seni Pedalangan, Pendidikan Seni Drama Tari dan Musik.

Fakultas Seni Rupa dan Desain mengelola tujuh program studi yang terdiri atas Seni Murni, Desain Komunikasi Visual, Desain Interior, Kriya, Fotografi, Televisi dan Film, serta Desain Mode.

Prof Arya menjelaskan, mulai tahun 2016 upacara akademik dies natalis dan wisuda dilaksanakan secara terpisah. Dies natalis dilaksanakan setiap tanggal 28 Juli sesuai dengan tanggal peresmian ISI Denpasar.

Sedangkan wisuda dilakukan sebanyak dua kali dalam setahun. Sebelumnya dies natalis dan wisuda dilaksanakan bersamaan sekali setahun. Lulusan semester ganjil akan diwisuda bulan Pebruari dan lulusan semester genap akan diwisuda bulan September setiap tahunnya.

Wisuda semester ganjil telah dilaksnakan 26 Pebruari 2016. Institut Seni Indonesia Denpasar mengadakan wisuda sarjana seni ke-16 sebagai salah satu pertanggungjawaban akademik lembaga kepada masyarakat.

Prof Arya menambahkan, tingkat kelulusan mahasiswa S1 tepat waktu delapan semester di tingkat institut dalam lima tahun terakhir menunjukkan angka persentase yang meningkat 24,88 persen - 51,54 persen.

Sedangkan tingkat kelulusan mahasiswa S2 tepat waktu (empat semester) 39 pesen-46 persen. Persentase tingkat kelulusan baik di tingkat institut maupun di tingkat fakultas masih di bawah standar 100 persen per-angkatan atau minimal 25 persen dari jumlah mahasiswa terdaftar, ujar Prof Arya. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Ketut Sutika

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016