Denpasar (Antara Bali) - Pemerintah Provinsi Bali mengajak Peguyuban Rumpun Banyumasan berpartisipasi menjaga kondusivitas keamanan dan politik di Pulau Dewata.

"Khususnya menyangkut masalah program kerja dalam keikutsertaannya pada pelaksanaan pembangunan Bali," kata Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta saat menghadiri peringatan HUT ke-39 dan pelantikan pengurus peguyuban tersebut, di Denpasar, Minggu.

Menurut Sudikerta, pada era globalisasi dan reformasi ini, kehidupan kebangsaan suatu negara, termasuk Indonesia dihadapkan pada tantangan internal dan global.

"Berbagai perubahan dalam aspek kehidupan bangsa dan negara terjadi dengan cepat dan bergerak tanpa mengenal batas-batas negara. Hal ini riskan menimbulkan konflik, baik sosial, budaya, ekonomi, hukum dan politik," ujarnya.

Di samping itu, lanjut dia, dinamika perubahan yang sangat cepat berkembang, berpotensi untuk ditunggangi isu-isu global sehingga dapat mempengaruhi nilai-nilai budaya dan jati diri bangsa.

Pengurus peguyuban periode 2016-2018 yang baru dilantik, diharapkannya membuat program berdasarkan pemikiran-pemikiran yang baik dan jernih. Selain itu, hendaknya dapat menjadi mitra pemerintah dalam menyukseskan pembangunan di Bali.

Sementara itu, Bupati Banyumas, Ahmad Husein yang hadir dalam kesempatan itu menyampaikan pesannya agar warga Banyumas dan sekitarnya yang berdomisili di Bali bisa menyatu dengan warga setempat, membawa sifat rendah hati, mengakui diri sebagai pendatang, dan menghormati penduduk asli.

"Saudara-saudara tolong bawa sifat-sifat yang baik, di mana bumi dipijak, di sana langit dijunjung," ujar Husein.

Pihaknya berharap Peguyuban Banyumasan bisa menyatu dengan peguyuban-peguyuban lainnya di Bali.

Segala ilmu dan informasi yang sudah didapat oleh warga Banyumas selama menetap di Bali, nantinya diharapkan juga dapat dipergunakan untuk membangun daerahnya yakni Banyumas.

Hal senada disampaikan dua jenderal asli Banyumas yang saat ini bertugas di Bali, yakni Pangdam IX Udayana Mayjen Kustanto Widiatmoko dan Kapolda Bali Irjen Pol Sugeng Priyanto.

Keduanya mengharapkan warga Banyumas dan sekitarnya bisa menjaga reputasi baik yang sudah dirintis para pendahulu-pendahulu warga Banyumas, yang bahkan sampai menjadi pahlawan nasional seperti Jenderal Sudirman.

"Tolong jaga nama baik daerah kita, jangan baru ada Kapolda dan Pangdam asal Banyumas, lalu berpikir akan dibela apabila melakukan tindakan kriminal. Siapa pun warga Banyumas yang berani bertindak kriminal,terlibat narkoba dan sebagainya tidak akan saya ampuni, tidak akan saya bela, malah akan saya hukum lebih berat," kata Sugeng Priyanto.

Peguyuban diharapkan bisa dimanfaatkan untuk kegiatan-kegiatan positif, bisa menjadi wadah untuk saling asah, asih, asuh, dan bertukar informasi baik untuk sesama anggota maupun dengan warga Bali lainnya, untuk mendukung kemajuan serta keamanan dan ketertiban masyarakat.

Sementara itu, Ketua Umum Peguyuban terpilih, Rizal Akbhar menyampaikan anggota total peguyuban di Bali lima ribu orang, dengan anggota aktif sebanyak empa ribu orang.

Para anggota peguyuban berasal dari daerah Banyumas dan sekitarnya, di antaranya Probolinggo, Kebumen, Brebes, dan Tegal. Peguyuban bersifat terbuka, siapa pun warga yang berasal dari daerah-daerah tersebut bisa mendaftarkan diri untuk menjadi anggota. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016