Gianyar (Antara Bali) - Kabupaten Gianyar, Bali hingga kini memiliki 1.210 koperasi, namun yang aktif 1.029 buah dan 181 sisanya tidak aktif akibat berbagai hambatan dan permasalahan yang dihadapi wadah perekonomian tersebut.
Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Kabupaten Gianyar, I Wayan Suardana di sela-sela peringatan HUT ke-69 gerakan Koperasi di Wantilan Pura Taman Pule, Desa Mas Ubud, Kamis mengatakan, koperasi yang tidak aktif termasuk tidak melaksanakan rapat akhir tahun (RAT) segera akan dibubarkan.
Wadah koperasi yang ada selama ini terdiri atas koperasi banjar, koperasi wanita, koperasi seniman, koperasi tani, Koperasi Unit Desa (KUD) dan koperasi kerajinan.
Koperasi yang aktif selama ini rutin melaksanakan RAT sebagai bentuk pertanggungjawaban kegiatan kepada anggota selama tahun buku berjalan.
Sementara umumnya koperasi tidak aktif akibat kredit macet, pengurus atau pengelola tidak aktif, kantor tidak ada, dan tidak pernah membuat laporan atau RAT.
"Sebelumnya kami terlebih dahulu melakukan pembinaan kepada koperasi tidak aktif agar menjadi koperasi aktif, salah satunya melaksanakan RAT," ujar Wayan Suardana.
Koperasi yang tidak aktif meski sudah dilakukan pembinaan akan dibubarkan dan hingga kini ada empat koperasi yang sudah dibubarkan.
Keputusan pembubaran karena koperasi tidak aktif dapat mengganggu kinerja koperasi secara keseluruhan, yakni mengurangi kepercayaan terhadap koperasi baik dari anggota, maupun pihak lain yang merusak citra koperasi, kata Wayan Suardana.
Sementara Ketua Dekopinda Kabupaten Gianyar Ketut Saban menjelaskan, koperasi mempunyai peran yang sangat strategis sebagai ekonomi kerakyatan yang berbasis kemasyarakatan untuk menopang ekonomi dan memacu pertumbuhan usaha kecil menengah.
Upaya tersebut diharapkan mampu mendorong Pemkab Gianyar menggerakan wadah koperasi sampai ke tingkat banjar. Banyak faktor yang menentukan maju mundurnya sebuah koperasi, namun salah satunya adalah pengelolaan dari sumber daya manusia koperasi itu sendiri.
Pengurus koperasi selain rutin melaksanakan RAP juga harus melakukan evaluasi secara berkesinambungan, ujar Ketut Saban. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Kabupaten Gianyar, I Wayan Suardana di sela-sela peringatan HUT ke-69 gerakan Koperasi di Wantilan Pura Taman Pule, Desa Mas Ubud, Kamis mengatakan, koperasi yang tidak aktif termasuk tidak melaksanakan rapat akhir tahun (RAT) segera akan dibubarkan.
Wadah koperasi yang ada selama ini terdiri atas koperasi banjar, koperasi wanita, koperasi seniman, koperasi tani, Koperasi Unit Desa (KUD) dan koperasi kerajinan.
Koperasi yang aktif selama ini rutin melaksanakan RAT sebagai bentuk pertanggungjawaban kegiatan kepada anggota selama tahun buku berjalan.
Sementara umumnya koperasi tidak aktif akibat kredit macet, pengurus atau pengelola tidak aktif, kantor tidak ada, dan tidak pernah membuat laporan atau RAT.
"Sebelumnya kami terlebih dahulu melakukan pembinaan kepada koperasi tidak aktif agar menjadi koperasi aktif, salah satunya melaksanakan RAT," ujar Wayan Suardana.
Koperasi yang tidak aktif meski sudah dilakukan pembinaan akan dibubarkan dan hingga kini ada empat koperasi yang sudah dibubarkan.
Keputusan pembubaran karena koperasi tidak aktif dapat mengganggu kinerja koperasi secara keseluruhan, yakni mengurangi kepercayaan terhadap koperasi baik dari anggota, maupun pihak lain yang merusak citra koperasi, kata Wayan Suardana.
Sementara Ketua Dekopinda Kabupaten Gianyar Ketut Saban menjelaskan, koperasi mempunyai peran yang sangat strategis sebagai ekonomi kerakyatan yang berbasis kemasyarakatan untuk menopang ekonomi dan memacu pertumbuhan usaha kecil menengah.
Upaya tersebut diharapkan mampu mendorong Pemkab Gianyar menggerakan wadah koperasi sampai ke tingkat banjar. Banyak faktor yang menentukan maju mundurnya sebuah koperasi, namun salah satunya adalah pengelolaan dari sumber daya manusia koperasi itu sendiri.
Pengurus koperasi selain rutin melaksanakan RAP juga harus melakukan evaluasi secara berkesinambungan, ujar Ketut Saban. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016