Baghdad (Antara/ BaliXinhua-OANA) - Sebanyak 126 orang tewas dan sebanyak 152 orang lagi cedera dalam serangan bom di Ibu Kota Irak, Baghdad, Ahad (3/7), kata satu sumber Kementerian Dalam Negeri Irak.

Itu adalah serangan paling berdarah tahun ini di negeri tersebut, tempat militer berperang melawan IS.

Wilayah komersial yang sibuk di Baghdad Selatan diserangan pembom mobil bunuh diri sekitar pukul 01.00 waktu setelah (05.00 WIB), ketika seorang pembom bunuh diri meledakkan mobil bak terbukanya, yang dipasangi peledak di luar satu pusat perbelanjaan.

Bangunan tiga-lantai itu hancur total, ketika banyak orang berada di dalamnya, kata Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Senin pagi. Banyak korban adalah perempuan dan anak-anak, kata sumber tersebut.

Ledakan kuat itu membakar pusat pertokoan tersebut dan empat bangunan di dekatnya sementara banyak toko dan kios hangus dan hancur, selian menghancurkan puluhan kendaraan warga sipil di lokasi, tambah sumber itu.

Puluh petugas pertolongan, pemadam dan warga sipil memindahkan puing dan reruntuhan yang terbakar dari fajar sampai malam. Mereka mencari penyintas dan korban tewas.

Serangan tersebut terjadi ketika banyak keluarga dan pemuda berkerumun di jalan tempat banyak pembeli mempersiapkan keluarga mereka menyambut Idul Fitri --yang mengakhiri bulan suci Ramadhan dan diperkirakan jatuh pada Selasa.

Sementara itu, satu bom mobil lagi meledak di satu pasar di bagian timur-laut Baghdad, menewaskan satu orang dan melukai lima orang lagi.

Jumlah korban dikhawatirkan bertambah sebab banyak korban cedera berada dalam kondisi kritis.

Pemboman berdarah telah diklaim oleh kelompok IS, yang menyatakan salah seorang pembom bunuh dirinya meledakkan bom mobilnya di kerumunan pemeluk Syiah di Kabupten Karrada-Dakhil --yang kebanyakan warganya penganut Syiah, kata satu pernyataan yang diposting daring tapi tak bisa diabsahkan secara independen.

Perdana Menteri Irak Haider Al-Abadi mengunjungi lokasi ledakan di Karrada pada Ahad pagi, dan berikrar akan menghukum mereka yang ebrada di belakang serangan tersebut, kata satu pernyataan yang dikeluarkan oleh kantornya.

"Kelompok teror melancarkan serangan mematikan terpisah semacam itu setelah dihancurkan di medan tempur," kata pernyataan itu, yang merujuk kepada kemenangan pemerintah baru-baru ini dalam merebut kembali Kota Fallujah dari IS di Provinsi Anbar, Irak Barat.

Al-Abadi juga menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban dan berjanji, "Kemenangan atas kelompok teror sudah dekat."
Warga lokal, Mohammed Musa, berkata, "Sekarang kami menuntut penyelesaian dari pemerintah, sebab sejak 2003 sampai 2016 kami tidak merasa nyaman. Kami berada dalam situasi sulit. Dan semua orang itu, semuanya, kehilangan uang mereka, harga dan nya dan barang-barang lain, semuanya hilang." (WDY)

Pewarta:

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016