Gianyar (Antara Bali) - Anggota Kodim 1616 Gianyar, Bali ikut ambil bagian dalam kegiatan penanaman bibit padi menggunakan sistem "Brigade Alsintan Transplanter" di atas areal seluas 55 are milik I Ketut Sutantra di persawahan Subak Uma Kangin Bon Biu Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar
Kasdim 1616/Gianyar Mayor Inf I Wayan Suwitantra, Jumat mengatakan, kegiatan tersebut bertujuan untuk pemuliaan tanah sebagai upaya mengembalikan mikro organisme yang ada di dalam tanah sehingga akan terjadi keseimbangan ekosistem dengan harapan tanah menjadi subur.
Ia mengatakan, kegiatan yang melibatkan puluhan anggota bersama petani setempat menggunakan pupuk organik MDK81 (Pemuliaan Tanah Kembali) yang terdiri dari dolomit, kapstan, kasmur dan limbah rumput laut.
Dengan sistem tersebut selain memuliakan tanah juga menekan hama serta penyakit taman sehingga dapat terkendali secara alami.
"Kegiatan itu dilaksanakan oleh Kodim 1616/Gianyar bekerja sama dengan Dinas Pertanian, Perhutanan dan Perkebunan setempat," ujar Mayor Inf I Wayan Suwitantra.
Pada pelaksanaan kegiatan penanaman padi tersebut menggunakan mesin tanam Indo Jarwo Transplanter (Alsintan). Pada area Subak Uma Kangin Bon Biu tersebut ditanami bibit Padi jenis Ciherang.
Kegiatan penanaman bibit padi dengan menggunakan mesin tanam Indo Jarwo Transplanter (Alsintan) di area persawahan Subak Kangin Bon Biu diwilayah Kecamatan Blahbatuh Kabupaten Gianyar itu merupakan tindak lanjut dari perjanjian MOU yang telah disepakati antara pihak TNI dengan Dinas Pertanian dalam rangka mewujudkan swasembada pangan menuju swasembada beras.
Swasembada tersebut diharapkan dapat tercapai dalam waktu dua tahun kedepan, sehingga dalam waktu dua tahun Indonesia dapat mewujudkan swasembada beras.
Menurut Mayor Inf I Wayan Suwitantra TNI selalu bersinergi dengan petani untuk mencapai swasembada pangan menuju swasembada beras.
TNI selalu mendorong petani untuk improvisasi dan berinovasi dalam mengikuti perkembangan teknologi pertanian di masa kini. Hal itu diharapkan dapat memberikan manfaat yang positif bagi petani dalam meningkatkan kesejahteraan, ujar Mayor Inf I Wayan Suwitantra. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
Kasdim 1616/Gianyar Mayor Inf I Wayan Suwitantra, Jumat mengatakan, kegiatan tersebut bertujuan untuk pemuliaan tanah sebagai upaya mengembalikan mikro organisme yang ada di dalam tanah sehingga akan terjadi keseimbangan ekosistem dengan harapan tanah menjadi subur.
Ia mengatakan, kegiatan yang melibatkan puluhan anggota bersama petani setempat menggunakan pupuk organik MDK81 (Pemuliaan Tanah Kembali) yang terdiri dari dolomit, kapstan, kasmur dan limbah rumput laut.
Dengan sistem tersebut selain memuliakan tanah juga menekan hama serta penyakit taman sehingga dapat terkendali secara alami.
"Kegiatan itu dilaksanakan oleh Kodim 1616/Gianyar bekerja sama dengan Dinas Pertanian, Perhutanan dan Perkebunan setempat," ujar Mayor Inf I Wayan Suwitantra.
Pada pelaksanaan kegiatan penanaman padi tersebut menggunakan mesin tanam Indo Jarwo Transplanter (Alsintan). Pada area Subak Uma Kangin Bon Biu tersebut ditanami bibit Padi jenis Ciherang.
Kegiatan penanaman bibit padi dengan menggunakan mesin tanam Indo Jarwo Transplanter (Alsintan) di area persawahan Subak Kangin Bon Biu diwilayah Kecamatan Blahbatuh Kabupaten Gianyar itu merupakan tindak lanjut dari perjanjian MOU yang telah disepakati antara pihak TNI dengan Dinas Pertanian dalam rangka mewujudkan swasembada pangan menuju swasembada beras.
Swasembada tersebut diharapkan dapat tercapai dalam waktu dua tahun kedepan, sehingga dalam waktu dua tahun Indonesia dapat mewujudkan swasembada beras.
Menurut Mayor Inf I Wayan Suwitantra TNI selalu bersinergi dengan petani untuk mencapai swasembada pangan menuju swasembada beras.
TNI selalu mendorong petani untuk improvisasi dan berinovasi dalam mengikuti perkembangan teknologi pertanian di masa kini. Hal itu diharapkan dapat memberikan manfaat yang positif bagi petani dalam meningkatkan kesejahteraan, ujar Mayor Inf I Wayan Suwitantra. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016