Negara (Antara Bali) - Kendaraan pemudik dari arah Denpasar menuju Pelabuhan Gilimanuk tersendat, saat melintas di jembatan darurat Desa Dangin Tukadaya, Kabupaten Jembrana.

Pantauan di lapangan Jumat, karena harus perlahan-lahan saat memasuki jembatan, antrian kendaraan di lokasi tersebut sempat mencapai setengah kilometer.

Seperti yang sudah direncanakan institusi terkait seperti PT ASDP Indonesia Ferry dan Polres Jembrana, di jembatan ini dibagikan formulir manifest penumpang, agar saat memasuki pelabuhan mereka tidak perlu lagi mengisinya.

Untuk membagikan formulir manifes penumpang kapal tersebut, PT ASDP Indonesia Ferry menggunakan relawan, yang berjaga di sisi timur jembatan yang dilalui kendaraan dari arah Denpasar.

"Setiap kendaraan yang akan memasuki jembatan pasti pelan-pelan, itu kami manfaatkan untuk membagikan formulir manifes penumpang kapal," kata salah seorang relawan.

Ia mengatakan, selama hampir 24 jam, sudah satu kardus berisi ribuan manifes dibagikan kepada pemudik yang melintas di lokasi tersebut.

Beberapa waktu lalu General Manajer PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Ketapang Yusuf Hadi mengatakan, pihaknya memang membagikan formulir manifes penumpang kapal di beberapa titik termasuk jembatan di Desa Dangin Tukadaya tersebut.

"Sehingga saat memasuki pelabuhan, penumpang tinggal menyerahkan saja formulir yang sudah diisi. Hal tersebut bisa mengurangi antrian, karena harus mengisi manifes penumpang," katanya.

Selain petugas ASDP dan kepolisin, di jembatan darurat tersebut juga tampak petugas dari Balai Pelaksana Jalan Nasional VIII.

Sisi tengah jembatan jalan raya Denpasar - Gilimanuk di Desa Dangin Tukadaya ambruk beberapa waktu lalu, tinggal menyisakan dua sisi pinggirnya yang sekarang digunakan untuk kendaraan yang melintas.(GBI)

Pewarta: Pewarta: Gembong Ismadi

Editor : Gembong Ismadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016