Negara (Antara Bali) - Antrian kendaraan pemudik yang hendak masuk ke Pelabuhan Gilimanuk, Kabupaten Jembrana, khusus untuk mobil pribadi mencapai tiga kilometer.
Pantauan di lapangan Jumat, hingga pukul 13.00 wita, ekor antrian mobil pribadi sampai di pertigaan Cekik, sementara sepeda motor sampai di depan Pasar Gilimanuk.
Antrian sepanjang itu pada siang hari, jauh berbeda dengan arus mudik tahun sebelumnya, dimana menjelang tengah hari, arus lalu lintas menuju pelabuhan relatif lancar.
Terkait hal tersebut, Manajer Usaha PT ASDP Indonesia Ferry Unit Pelabuhan Gilimanuk Sugeng Purwono saat dikonfirmasi mengatakan, antrian hingga siang hari ini terjadi karena pemudik datang bersamaan.
"Pada H-10 hingga H-7 saat ini dibandingkan tahun lalu, ada penurunan jumlah kendaraan yang datang, sehingga pada H-6 hari ini pemudik beserta kendaraannya bersamaan datang," katanya.
Meskipun terjadi antrian sekitar tiga kilometer, menurutnya, arus pemudik masih bisa dikendalikan, termasuk pengaturan keberangkatan kapal.
Disinggung tidak beroperasinya kapal besar seperti Portlink yang tahun lalu dengan cepat bisa mengurangi antrian, ia mengatakan, kapal tersebut merupakan pinjaman dari Pelabuhan Lembar, Nusa Tenggara Barat yang tahun ini dibutuhkan oleh pelabuhan setempat.(GBI)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
Pantauan di lapangan Jumat, hingga pukul 13.00 wita, ekor antrian mobil pribadi sampai di pertigaan Cekik, sementara sepeda motor sampai di depan Pasar Gilimanuk.
Antrian sepanjang itu pada siang hari, jauh berbeda dengan arus mudik tahun sebelumnya, dimana menjelang tengah hari, arus lalu lintas menuju pelabuhan relatif lancar.
Terkait hal tersebut, Manajer Usaha PT ASDP Indonesia Ferry Unit Pelabuhan Gilimanuk Sugeng Purwono saat dikonfirmasi mengatakan, antrian hingga siang hari ini terjadi karena pemudik datang bersamaan.
"Pada H-10 hingga H-7 saat ini dibandingkan tahun lalu, ada penurunan jumlah kendaraan yang datang, sehingga pada H-6 hari ini pemudik beserta kendaraannya bersamaan datang," katanya.
Meskipun terjadi antrian sekitar tiga kilometer, menurutnya, arus pemudik masih bisa dikendalikan, termasuk pengaturan keberangkatan kapal.
Disinggung tidak beroperasinya kapal besar seperti Portlink yang tahun lalu dengan cepat bisa mengurangi antrian, ia mengatakan, kapal tersebut merupakan pinjaman dari Pelabuhan Lembar, Nusa Tenggara Barat yang tahun ini dibutuhkan oleh pelabuhan setempat.(GBI)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016