Denpasar (Antara Bali) - Forum Bela Negara (FBN) Provinsi Bali secara konsisten menggelar sosialisasi kepada seluruh masyarakat di Pulau Dewata tentang bahaya narkoba, khususnya para pelajar dan mahasiswa.

Ketua DPD FBN Bali Agus Nahak SH di Denpasar, Senin mengatakan berkat kerja keras selama setahun dan komitmen berjuang memberantas narkoba, sehingga organisasi tersebut mendapatkan penghargaan dari Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Bali.

Ia mengatakan program FBN Bali, antara lain fokus dalam bidang antinarkoba, antikorupsi, dan bidang pariwisata.

"Bela negara tersebut memupunyai arti luas. Tidak saja dalam memanggul senjata untuk perang, Tetapi dalam hal ini memerangi penggunaan narkoba, termasuk juga memberantas tindakan korupsi," ujarnya.

Selain itu, kata dia, dalam pengertian bela negara adalah mampu menegakkan hidup jujur pada diri sendiri maupun di masyarakat.

Menurut dia, FBN Bali dan BNNP Bali sudah mendahului dengan sebuah nota kesepakatan (MoU) terkait sosialisasi anti narkoba. Namun sebelumnya FBN sudah bergerak secara massif melakukan sosialisasi kepada masyarakat Bali mulai dari desa, banjar, dan kalangan pelajar mahasiswa hingga ke hotel.

"Kami bekerja dengan tulus, membangun generasi bangsa ini untuk bebas dari narkoba. Dan ternyata upaya ini dipantau, dinilai oleh BNNP Bali sebagai sebuah upaya nyata menyosialisasikan gerakan antinarkoba di Bali," ujarnya.

Agus Nahak mengatakan selain penghargaan dari BNNP Bali, Gubernur Made Mangku Pastika juga memberikan penghargaan kepada FBN Bali yang telah melakukan sosialisasi dan edukasi, sekaligus memasukan materi bela negara, terutama soal nasionalisme.

Sekretaris FBN Bali Valerian Libert Wangge menambahkan, saat ini narkoba sudah masuk sampai di desa-desa di Bali. Data di BNNP Bali menunjukkan, beberapa kasus yang ditangani justru berasal dari desa terpencil di Bali.

"Itulah sebabnya kami dari FBN Bali saat ini turun ke desa-desa di Bali melakukan sosialisasi tentang bahaya narkoba. Kami berkeyakinan bahwa perang melawan narkoba harus dilakukan secara massif, bersama-sama seluruh warga Indonesia. Kalau kita hanya melakukan secara parsial, habislah generasi bangsa ini, karena narkoba sudah masuk ke seluruh sendi kehidupan bangsa ini," ucapnya.

Kondisi di Bali saat ini, jumlah pengguna Narkoba mencapai 600 ribu orang. Sebagian besar penghuni lembaga pemasyarakatan (Lapas) di Bali adalah pecandu, pengedar narkoba.

Bali sudah menjadi tempat pasar potensial narkoba bukan hanya di tingkat lokal, namun hingga internasional. Banyak bandar-bandar yang ditangkap di Bali. Bahkan, Bali sudah berubah menjadi tempat produksi narkoba.

"Jadi narkoba harus ada perlawanan bersama, massif dan semua generasi muda harus memerangi narkoba. Jangan sampai terjadi `lost generation`," katanya. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Komang Suparta

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016