Mangupura (Antara Bali) - Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Badung, Bali, melakukan upaya strategis dalam meningkatkan kualitas pendidikan di daerah itu dengan beberapa langkah strategis dalam mewujudkan generasi muda yang cerdas.

"Langkah kami dalam melakukan upaya ini dengan meningkatkan kesejahteraan guru dan membangun fasilitas maupun sarana prasarana pendidikan, sehingga anak-anak kami mau bersekolah di Badung," kata Kepala Disdikpora Badung I Ketut Widya Astika, di Mangupura, Kamis.

Dalam acara temu media itu, Widya Astika menyampaikan salah satu program yang sangat mengagumkan yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Badung yang dipimpin Bupati Giri Prasta dan Wakilnya I Ketut Suiasa itu yakni menyiapkan 17.000 laptop untuk kegiatan belajar siswa sekolah dasar di daerah itu.

"Pemerintah memberikan bantuan 17.000 laptop untuk sekolah dasar kelas lima dan kelas enam di Kabupaten Badung yang dananya mencapai Rp145 miliar yang diajukan dalam anggaran perubahan Tahun 2016," ujarya.

Dalam acara itu, Widya Astika didampingi Kabid Pendidikan Mutu Disdikpora Badung, Bali, I Made MandI, Kabid Pendidik dan Tenaga Pendidikan Disdikpora Badung, Bali I Nyoman Suardana beserta Kepala Bagian Humas dan Protokol Sekda Kabupaten Badung, A.A. Gede Raka Yuda.

Ia juga segera mengusulkan kepada pemerintah setempat agar meningkatkan gaji guru honorer SD, SMP, SMK/SMA di Badung yang sebelumnya Rp50.000 per jam, menjadi Rp100.000 per jam.

"Kalau dilihat jumlahnya gaji guru honorer masih sangat kecil dari UMK bila dihitung perbulannya, sehingga kami berencana anggaran perubahan Tahun 2016 diusulkan Rp100.000 per jam yang diambil dari dana APBD," ujarnya.

Pihaknya juga mengakui saat ini di Kabupaten Badung, terjadi kekurangan guru Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang jumlahnya mencapai 630 orang yang diformasikan untuk mengajar di SD,SMP, SMA.

Selain itu, pihaknya mencatat jumlah guru PNS di Kabupaten Badung dari segala formasi jenjang Paud,SD, SMP, SMK/SMA sebanyak 3.706 orang, namun dari jumlah itu yang belum memiliki gelar Sarjana hanya 250 orang.

"Sedangkan, untuk guru honorer kami mencatat sebanyak 3.507 orang dari segala formasi yang ada dimasing-masing sekolah di Kabupaten Badung," ujarnya.

Kemudian Disdikpora Badung juga menyiapkan sekolah PAUD bernuansa hindu di Badung, sebagai program tri sakti dalam budaya Bali yang dibantu dalam dana APBD yang akan disiapkan dimasing-masing kecamatan dengan seleksi yang sangat ketat.

"Untuk anak-anak sekolah yang berkebutuhan khusus ini memang disiapkan Pemprov yang juga disiapkan di masing-masing kabupaten," ujarnya.

Kemudian, untuk anak-anak yang berkebutuhan khusus juga berhak mendapat pendidikan dari pemerintah, sehingga khusus untuk anak-anak difabel sudah disiapkan program pemerintah.

"Upaya ini dilakukan agar anak berkebutuhan khusus mendapat pelayanan pendidikan yang sama seperti anak-anak normal," ujarnya. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Made Surya

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016