Denpasar (Antara Bali) - Sejumlah pedagang mukena khas Bali di Kota Denpasar dan sekitarnya mengaku memperoleh berkah dari hasil penjualannya selama bulan Ramadhan, karena busana khas muslim itu cukup diminati wisatawan dalam dan luar negeri yang berkunjung ke daerah ini.

"Dari hasil penjualan menjajakan mukena Bali, wisatawan domestik dan warga muslim yang tinggal di Bali, mulai memburu mukena Bali ini untuk nantinya digunakan saat Lebaran dan ada juga yang menggunakannya untuk oleh-oleh sanak saudara di kampong," kata Kaiza, seorang pedagang mukena Bali di Denpasar, Sabtu.

Ia mengaku, koleksi jualanya yakni, mukena Bali sangat diminati warga muslim setempat dan pelancong yang datang dari berbagai daerah di Indonesia.

"Warga dan wisatawan nusantara sangat senang dengan mukena khas Bali, selain harga yang lumayan murah juga cukup nyaman digunakan saat beribadah sehingga menjadi pilihan para wanita untuk menggunakan mukena khas Bali ini,"ujar Kaiza.

Ia mengatakan, daya tarik mukena Bali bagi para konsumen di tokonya setelah melihat keindahan hiasan dengan beraneka warna yang merupakan ciri khas, membuat banyak kaum wanita yang ingin membeli dan menggunakan mukena buatan perajin Bali.

Para pedagang mukena mengaku kebanjiran pesanan dari berbagai daerah dil uar Bali saat ramadhan.

"Untuk bulan ramadhan ini mampu menjual mukena hingga lima ratus potong perhari. Kebanyakan peminatnya dari luar Bali yang membeli kebanyakan untuk oleh oleh maupun di jual kembali," ungkapnya.

Kaiza menjelaskan, jenis mukena ini sendiri terdiri dari dua model diantaranya, mukena jenis rampel dan abaya atau terusan.

"Mukena Bali ini sangat nyaman untuk digunakan pada saat beribadah atau tidak panas karena bahannya dari jenis rayon grade seperti yang digunakan pada kain pantai," ulasnya.

Untuk satu potong mukena Bali para pedagang biasa menjualnya dengan harga Rp70.000 hingga Rp500.000tergantung dari ukuran mukena tersebut.

Bagi anda yang ingin tampil beda mungkin bisa mencoba mukena Bali buatan warga di Denpasar, ujar Kaiza. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Pande Yudha

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016