Denpasar (Antara Bali) - Menteri Pendidikan dan Kebudayan Anies Baswedan mengatakan Indonesia mempunyai banyak stok warisan budaya yang dapat didaftarkan menjadi Warisan Budaya Dunia UNESCO.
"Banyak yang ada dalam daftar. Indonesia punya stok warisan budaya banyak sekali," kata Anies usai membuka Pesta Kesenian Bali di Art Center Denpasar, Sabtu malam.
Anies berkomitmen untuk membawa warisan budaya Indonesia satu per satu agar diakui dalam tataran global.
Warisan budaya Indonesia yang paling baru terdaftar dalam Warisan Budaya Dunia UNESCO adalah Tiga Genre Tari Tradisional Bali. Tari tradisional tersebut melengkapi warisan budaya tak benda Indonesia yang sebelumnya sudah terdaftar di UNESCO seperti Wayang, Keris, Batik, Angklung, Tari Saman dan Noken Papua.
Dia menuturkan kelebihan stok budaya di Indonesia merupakan hal yang unik di mana negara lain kekurangan stok budaya untuk didaftarkan sebagai warisan budaya dunia di UNESCO.
Kendati demikian Anies berkeyakinan publik sudah mencintai budaya Indonesia meski masih banyak warisan budaya yang belum terdaftar. "Dunia mengakui atau tidak secara resmi di UNESCO, kenyataannya publik sudah mengakui ini sebagai warisan dunia," jelas dia.
Tiga genre tari tradisional Bali antara lain Wali atau tari sakral, Bebali yang sifatnya semi sakral, dan Balih-Balihan atau tari untuk pertunjukan.
Tari Wali merupakan tarian yang biasa dipertunjukkan dalam upacara keagamaan atau adat bertempat di halaman dalam pura (mandala utama). Beberapa tarian yang masuk Bebali ialah Rejang, Sanghyang Dedari dan Baris Upacara.
Tari Bebali merupakan tarian semi sakral yang dipertunjukkan di halaman tengah pura (madya mandala) sebagai bagian dari upacara. Tari Bebali biasanya memiliki skenario dalam pertunjukkannya. Beberapa tarian yang termasuk Bebali antara lain Topeng Sidhakarya, Dramatari Gambuh dan Dramatari Wayang Wong.
Sementara Tari Balih-Balihan merupakan tarian yang biasa dipertontonkan sebagai hiburan dan bertempat di luar pura atau tempat pertunjukkan lain. Tari yang muncul di abad 19 hingga sekarang dan juga berfungsi sebagai tari pergaulan tersebut di antaranya ialah tari Legong Kraton, Joged Bumbung dan Barong. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Banyak yang ada dalam daftar. Indonesia punya stok warisan budaya banyak sekali," kata Anies usai membuka Pesta Kesenian Bali di Art Center Denpasar, Sabtu malam.
Anies berkomitmen untuk membawa warisan budaya Indonesia satu per satu agar diakui dalam tataran global.
Warisan budaya Indonesia yang paling baru terdaftar dalam Warisan Budaya Dunia UNESCO adalah Tiga Genre Tari Tradisional Bali. Tari tradisional tersebut melengkapi warisan budaya tak benda Indonesia yang sebelumnya sudah terdaftar di UNESCO seperti Wayang, Keris, Batik, Angklung, Tari Saman dan Noken Papua.
Dia menuturkan kelebihan stok budaya di Indonesia merupakan hal yang unik di mana negara lain kekurangan stok budaya untuk didaftarkan sebagai warisan budaya dunia di UNESCO.
Kendati demikian Anies berkeyakinan publik sudah mencintai budaya Indonesia meski masih banyak warisan budaya yang belum terdaftar. "Dunia mengakui atau tidak secara resmi di UNESCO, kenyataannya publik sudah mengakui ini sebagai warisan dunia," jelas dia.
Tiga genre tari tradisional Bali antara lain Wali atau tari sakral, Bebali yang sifatnya semi sakral, dan Balih-Balihan atau tari untuk pertunjukan.
Tari Wali merupakan tarian yang biasa dipertunjukkan dalam upacara keagamaan atau adat bertempat di halaman dalam pura (mandala utama). Beberapa tarian yang masuk Bebali ialah Rejang, Sanghyang Dedari dan Baris Upacara.
Tari Bebali merupakan tarian semi sakral yang dipertunjukkan di halaman tengah pura (madya mandala) sebagai bagian dari upacara. Tari Bebali biasanya memiliki skenario dalam pertunjukkannya. Beberapa tarian yang termasuk Bebali antara lain Topeng Sidhakarya, Dramatari Gambuh dan Dramatari Wayang Wong.
Sementara Tari Balih-Balihan merupakan tarian yang biasa dipertontonkan sebagai hiburan dan bertempat di luar pura atau tempat pertunjukkan lain. Tari yang muncul di abad 19 hingga sekarang dan juga berfungsi sebagai tari pergaulan tersebut di antaranya ialah tari Legong Kraton, Joged Bumbung dan Barong. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016