Denpasar (Antara Bali) - Peneliti dari yayasan nirlaba Indonesia, Coral Triangle Center (CTC) memantau pemutihan karang yang terjadi di sejumlah titik karena peningkatan suhu di perairan Bali.

"Kami akan terus memantau kondisi ini bekerja sama dengan instansi terkait lainnya dan bagaimana perkembangannya," kata Project Leader CTC Nusa Penida, Dewa Kadek Wira Sanjaya di Denpasar, Rabu.

Menurut dia, karang di sejumlah titik perairan di Pulau Dewata mengalami pemutihan terjadi di Menjangan, Pemuteran, Pantai Kerobokan Buleleng, Lovina, Les, Tulamben, Jemeluk, Lipah, Labuan Amuk, Sanur, Manta Bay, Manta Point, Lembongan Bay, Serangan, Pantai Mengiat, Pantai Samuh dan Tanjung Benoa.

Pemutihan karang di sejumlah titik tersebut terjadi bervariasi mulai dari karang memutih secara individu hingga memutih secara massal.

"Pada Maret di Nusa Lembongan memutih semua. Tiga hari lalu sudah pulih mesti tidak lagi 100 persen. Namun kendalanya, Lembongan pulih, sekarang (pemutihan) malah ke sisi utara Lembongan," imbuhnya.

Pemanasan global dinilai sangat berpengaruh pada lingkungan kelautan karena suhu laut yang meningkat menyebabkan pemutihan karang.

Menurut Direktur Eksekutif CTC, Rili Djohani fenomena tersebut telah menyebabkan kerusakan terumbu karang berskala besar di dunia.

"Kita harus melindungi terumbu karang dengan memperkuat peraturan tentang pemanfaatan sumber daya kelautan dan menerapkan usaha kelautan yang berkelanjutan," katanya.

Sementara itu di sisi lain, kondisi kesehatan karang di 41 titik di Bali menurut CTC masih 60 persen dalam kondisi bagus berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan pada Juli hingga Oktober 2015.

Di perairan Temeling, Nusa Penida di Kabupaten Klungkung 70 persen terumbu karangnya dalam kondisi baik menjadikan kawasan ini memiliki hasil terbaik dibandingkan titik lainnya.

Sedangkan untuk jumlah ikan terbanyak berada di perairan Kepah atau di Gili Limpang di Kabupaten Karangasem dengan jumlah kepadatan ikan sekitar 9.600 individu per hektare.

Dari penelitian itu juga diketahui bahwa di perairan kawasan Gianyar, Klungkung dan Tabanan tidak memiliki terumbu karang namun menyimpan potensi lobster yang tinggi.

Tidak hanya itu, Kabupaten Karangasem juga memiliki empat buah pulau kecil atau gili yakni Gili Selang, Gili Biaha, Gili Tapekong dan Gili Limpang.

Sedangkan ikan unik yang ditemukan dalam penelitian tersebut di antaranya dugong di sekitar perairan Uluwatu (Bali Selatan), Hiu ditemukan di perairan Semawang Sanur hingga Gianyar, Gili Tapekong sampai Nusa Penida dan ikan Napoleon di sekitrar Nusa Penida.

Metode yang digunakan dalam penelitian tersebut meliputi "manta tow" yakni dengan menyelam mengamati visual dengan ditarik jukung berkecepatan tiga hingga lima km per jam selama dua menit.

Selain itu melalui GPS, observasi lapangan, wawancara dan kuisioner yang dilakukan oleh CTC bekerja sama dengan Universitas Udayana, Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja, Universitas Warmadewa, Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Bali dan Kementerian Kelautan dan Perikanan dan didukung the Nature Conservancy Indonesia. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Dewa Wiguna

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016