Klungkung (Antara Bali) - Sejumlah objek wisata di Kabupaten Klungkung ramai dikunjungi wisatawan, khususnya dari kalangan para pelajar, yang berasal dari berbagai daerah.

"Kami sengaja mengajak pelajar berliburan ke Klungkung untuk memperkenalkan sejarah kerajaan dan peninggalannya. Serta untuk mengetahui perkembangan Kota Klungkung saat ini," ujar Komang Astrini Guru SD 7 Sesetan di Monumen Puputan Klungkung, Minggu.

Hanya saja, lanjut dia, sangat disayangkan kenapa di objek wisata tersebut tidak ada petugas pemandu wisata yang terlibat. Akibatnya, siswa yang mengunjungi Monumen Puputan Klungkung menjadi kurang mendapatkan penjelasan yang maksimal.

Komang Astrini menyatakan, di samping itu juga kurangnya petugas parkir untuk kendaraan sehingga para sopir bus yang berjumlah kurang lebih 10 bus, kebingungan mencari tempat memarkir kendaraan. Akibatnya, mereka parkir di depan Kantor Bupati Klungkung.

Melihat hal ini, salah seorang petugas Satpol PP turun tangan, mengarahkan para sopir bus untuk parkir di Terminal Timur Monumen Puputan Klungkung, yang memang disediakan untuk parkir bus pariwisata.

Belakangan, objek wisata Klungkung mulai menunjukkan perkembangan signifikan, dengan meningkatnya angka kunjungan wisata. Salah satu faktornya adalah Kabupaten Klungkung terkenal sebagai pusat Kerajaan di Bali.

Objek wisata yang ada di Kabupaten Klungkung yang banyak mendapat perhatian wisatawan, antara lain Taman Gili, Kamasan, Kertagosa, dan Monumen Puputan.

Baru-baru ini, wisatawan kalangan pelajar, di antaranya SD 7 Sesetan Denpasar serta SMP Santo Yoseph yang berjumlah kurang lebih 300 orang siswa, terlihat mengunjungi Kabupaten Klungkung untuk menikmati wisata sejarah.

Sebelumnya, Kasi Pengelolaan Pengembangan Pelestarian Objek Wisata Disbudpar Klungkung Ida Bagus Putu Buana menyebutkan, terdapat 14 desa yang ditetapkan menjadi desa wisata di Kabupaten Klungkung.

Masing-masing adalah Desa Besan, Kamasan, Gelgel, Des, Jungutbatu, Ped, Lembongan, Budaga, Batukandik, Tegak, Pesinggahan, Tihingan, Bakas dan Tanglad.

"Keempat belas desa itu, memiliki potensi wisata beragam. Yakni wisata sejarah, agro, kuliner, sejarah, spiritual dan budaya," ucap Putu Buana. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Tri Vivi Suryani

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016