Semarang (Antara Bali) - Pemerintah Kota Denpasar melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Pemkot Semarang, Jawa tengah, untuk mendapatkan informasi penanganan sampah di kota tersebut.

"Kami mengunjungi Pemkot Semarang guna mengetahui pengelolaan sampah, sehingga lingkungan di perkotaan tersebut menjadi bersih," kata Asisten bidang Pemerintahan, Pemkot Denpasar Ketut Mister, saat melakukan kunjungan kerja Bagian Humas dan Protokol Denpasar bersama wartawan di Semarang, Jumat.

Mister mengatakan Kota Semarang juga mampu menangani volume sampah yang mencapai 800 hingga 900 ton per hari.

"Oleh karena itu kami bersama para jurnalis datang ke Pemerintah Kota Semarang untuk mendapatkan data dan sistem penanganan sampah," ujarnya.

Selain itu, kata Mister, pihaknya bersama Kabag Humas dan Protokol Ida Bagus Rahoela juga ingin mempelajari mengenai "smart city" atau kota cerdas.

Sementara Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Semarang Ulfi Imran Basuki mengatakan pengelolaan kebersihan di perkotaan pihaknya bekerja sama dengan pihak swasta.

"Kerja sama penanganan kebersihan sudah dilakukan sejak 2008. Dalam melakukan kebersihan pihak ketiga membersihan jalan-jalan protokol di Kota Semarang dari pukul 06.00 hingga pukul 14.00 Wib," katanya.

Selanjutnya, kata dia, penanganan kebersihan diambil alih oleh Dinas DKP Kota Semarang dengan mengerahkan tenaga kerja sebanyak 201 orang dari PNS dan dibantu tenaga kontrak sebanyak 75 orang.

Dikatakan, Kota Semarang sebagai Ibu Kota Jawa Tengah memiliki luas wilayah 373,70 Km2, dengan jumlah penduduk 1.739.989 jiwa, dan volume sampah sekitar 800 ton per hari.

Pengambilan sampah yang juga dikerjasamakan dengan pihak swasta langsung dibawa ke tempat pengolahan sampah terpadu (TPST), selanjutnya dinas DKP Kota Semarang mengambil untuk diangkut ke tempat pembuangan akhir (TPA).

Ulfi Imran mengaku sampah di TPST terlebih dahulu dipilah antara organik dan nonorgnik dan diolah menjadi pupuk organik. Hal ini juga bekerjasama dengan pihak ketiga (swasta).

Pupuk organik yang diolah dari sampah tersebut dimanfaatkan untuk pertanian dan perkebunan bahkan ada juga yang dijual, ujarnya.

Tidak hanya itu Kota Semarang dalam kebersihan tanggung jawabnya diserahkan ke kecamatan masing-masing. Sedangkan anggaran yang digelontorkan untuk menangani masalah kebersihan di Kota Semarang disiapkan sebesar Rp190 miliar. Sementara untuk pemeliharaan taman anggaran yang disediakan sebesar Rp8 miliar.

Terkait "smart city" Pusat Informasi Publik Kota Semarang, menurut Ulfi Imran, pihaknya informasi publik disesuaikan dengan Pusat Informasi di Kepresidenan RI.

"PIP itu adalah tempat penyimpanan data elektronik seluruh SKPD terkait kegiatan yang sudah dilaksanakan. Sehingga sangat memudahkan masyarakat untuk membutuhkan data SKPD cukup diambil di PIP," katanya.(I020)





(T.I020/B/I006/I006) 27-05-2016 17:16:51

Pewarta: Pewarta : I Komang Suparta

Editor : I Komang Suparta


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016