Denpasar (Antara Bali) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali menjadwalkan kegiatan pasar murah elpiji ukuran tiga kilogram di Kabupaten Buleleng untuk mengantisipasi lonjakan harga menjelang Lebaran.

"Dalam waktu dekat kami akan sasar Buleleng," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali, Wayan Kusumawati di Denpasar, Selasa.

Menurut dia, di Bali Utara telah digelar dua kali pasar murah untuk elpiji ukuran "melon" itu namun mengingat di Buleleng mengalami inflasi lebih tinggi dibandingkan Denpasar, maka pihaknya menjadwalkan kembali pasar murah elpiji tiga kilogram.

Harga jual elpiji dalam pasar murah itu mencapai Rp14.500, jauh lebih murah dibandingkan harga yang dijual eceran yang mencapai Rp19 ribu-Rp20 ribu.

Tidak hanya di Kabupaten Buleleng, pihaknya juga telah melakukan pasar murah elpiji tiga kilogram di Kabupaten Bangli sebanyak lima kali.

Satu titik pasar murah, kata dia, digelontorkan satu truk dengan kapasitas muat lebih dari 500 tabung gas elpiji ukuran melon tersebut.

Pihaknya berecana menyasar desa-desa atau daerah terpencil yang jauh dari jalur distribusi untuk mengadakan pasar murah.

Pasar murah elpiji tiga kilogram juga rencananya digelar di Nusa Penida mengingat harga elpiji berwarna hijau tersebut mencapai Rp30 ribu padahal harga dipangkalan mencapai Rp14.500 per tabung.

Dalam pasar murah itu, masyarakat dibatasi pembelian maksimal dua tabung gas untuk mencegah pedagang gas elpiji yang malah memanfaatkan momentum pasar murah.

Selain berdasarkan pergerakan inflasi, pasar murah akan digelar berdasarkan pemantauan di sistem harga pangan utama dan strategis atau SiGapura.

Apabila dari pemantauan ada kenaikan harga, maka pihaknya siap menggelontorkan dalam bentuk pasar murah. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Dewa Wiguna

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016