Nusa Dua (Antara Bali) - Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) meminta dukungan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam upaya mewujudkan wilayah Mandalika (Lombok Tengah) menjadi pusat bisnis pariwisata agro berkelas dunia sekaligus meningkatkan arus kunjungan wisatawan asing ke Indonesia.
"Mari kita bekerja sama membangun Mandalika sebagai kawasan ekonomi khusus mengadopsi konsep Nusa Dua Bali yang sudah mendunia," ujar AA Ngurah Wirawan, Direktur Operasi PT Pengembangan Wisata ITDC dalam ajang pertemuan bulanan BUMN Marketeers di Nusa Dua, Senin.
Ia menjelaskan, kawasan Mandalika yang akan menjadi industri agro dan ekowisata memiliki luas 12.000 hektare, jauh lebih luas dibandingkan Nusa Dua yang hanya 300 hektare, sehingga akan banyak peluang yang bisa dimanfaatkan kalangan BUMN seperti PT Telkom, PT Pelabuhan Indonesia, PT Pelindo, PT Wijaya Karya, Garuda, PLN dan BUMN terkait lainnya.
Berbagai sarana wisata akan dibangun di kawasan ekonomi khusus ini yaitu fasilitas MICE, hotel, apartment, golf, diving, snorkling, yachting, sekolah pariwisata dan lainnya.
Berbagai proyek infrastruktur seperti jalan tol, waduk dan bandara mesti dimaksimalkan, demikian juga jaringan utilitas bawah tanah seperti kabel atau fiber optik, pipa air dan pipa gas dari sekarang harus dibangun melibatkan bukan hanya perusahaan negara bahkan investor asing pun diperlukan agar kegiatan pembangunan benar benar terencana dengan rapi.
Seperti di kawasan Nusa Dua banyak sekali operator yang masuk membuat jaringan di bawah tanah, tentunya nanti di Mandalika yang akan mengandalkan panorama dan keindahan alamnya juga akan lebih banyak, mengingat luasnya empat kali lipat dibandingkan Nusa Dua," ujarnya.
Menurut dia, upaya menjadikan Mandalika sebagai pusat ekonomi khusus berbasis pariwisata dengan mengkopi paste software Nusa Dua sudah dimulai sejak tiga tahun terakhir dan sepanjang konsisten membuat perencanaan, desain dan konsisten melaksanakannya semuanya akan berjalan dengan baik.
Pihak PT Telkom, menurut Ngurah Wirawan, salah satunya bisa membangun aplikasi online karena 40 persen pemasaran hotel berbintang empat di dunia menggunakan aplikasi online dan juga 60 persen pemasaran hotel berbintang tiga ke bawah menggunakan online Travell Agent, karena ini lah masa depan pariwisata dunia.
"Biasanya begitu pesawat mendarat, para wisatawan langsung menghidukan HP akan langsung muncul Wellcome in Nusa Dua, karena itu mobile aplication sangat penting untuk kegiatan pemasaran Nusa Dua ataupun Mandalika nantinya," ujarnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Mari kita bekerja sama membangun Mandalika sebagai kawasan ekonomi khusus mengadopsi konsep Nusa Dua Bali yang sudah mendunia," ujar AA Ngurah Wirawan, Direktur Operasi PT Pengembangan Wisata ITDC dalam ajang pertemuan bulanan BUMN Marketeers di Nusa Dua, Senin.
Ia menjelaskan, kawasan Mandalika yang akan menjadi industri agro dan ekowisata memiliki luas 12.000 hektare, jauh lebih luas dibandingkan Nusa Dua yang hanya 300 hektare, sehingga akan banyak peluang yang bisa dimanfaatkan kalangan BUMN seperti PT Telkom, PT Pelabuhan Indonesia, PT Pelindo, PT Wijaya Karya, Garuda, PLN dan BUMN terkait lainnya.
Berbagai sarana wisata akan dibangun di kawasan ekonomi khusus ini yaitu fasilitas MICE, hotel, apartment, golf, diving, snorkling, yachting, sekolah pariwisata dan lainnya.
Berbagai proyek infrastruktur seperti jalan tol, waduk dan bandara mesti dimaksimalkan, demikian juga jaringan utilitas bawah tanah seperti kabel atau fiber optik, pipa air dan pipa gas dari sekarang harus dibangun melibatkan bukan hanya perusahaan negara bahkan investor asing pun diperlukan agar kegiatan pembangunan benar benar terencana dengan rapi.
Seperti di kawasan Nusa Dua banyak sekali operator yang masuk membuat jaringan di bawah tanah, tentunya nanti di Mandalika yang akan mengandalkan panorama dan keindahan alamnya juga akan lebih banyak, mengingat luasnya empat kali lipat dibandingkan Nusa Dua," ujarnya.
Menurut dia, upaya menjadikan Mandalika sebagai pusat ekonomi khusus berbasis pariwisata dengan mengkopi paste software Nusa Dua sudah dimulai sejak tiga tahun terakhir dan sepanjang konsisten membuat perencanaan, desain dan konsisten melaksanakannya semuanya akan berjalan dengan baik.
Pihak PT Telkom, menurut Ngurah Wirawan, salah satunya bisa membangun aplikasi online karena 40 persen pemasaran hotel berbintang empat di dunia menggunakan aplikasi online dan juga 60 persen pemasaran hotel berbintang tiga ke bawah menggunakan online Travell Agent, karena ini lah masa depan pariwisata dunia.
"Biasanya begitu pesawat mendarat, para wisatawan langsung menghidukan HP akan langsung muncul Wellcome in Nusa Dua, karena itu mobile aplication sangat penting untuk kegiatan pemasaran Nusa Dua ataupun Mandalika nantinya," ujarnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016