Denpasar (Antara Bali) - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) menurunkan suku bunga ke level 9,95 persen untuk segmen kredit usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dengan pinjaman di bawah Rp 5 miliar.

"Langkah itu merupakan bentuk dukungan BNI terhadap program pemerintah untuk menurunkan suku bunga pinjaman menjadi di bawah 10 persen atau single digit. Suku bunga single digit BNI tersebut berlaku efektif mulai 1 April 2016," kata Pemimpin BNI Kantor Wilayah Denpasar Risang Widoyoko di Denpasar, Jumat.

Ia mengatakan, ketentuan tersebut berlakukan bagi debitur baru maupun debitur lama untuk kredit yang sedang berjalan.

Penurunan suku bunga dari dari "double digit" menjadi "single digit" tersebut dimungkinkan atas dukungan pemerintah dalam hal ini Kementerian Koordinator Perekonomian RI, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Bank Indonesia (BI).

Risang Widoyoko menambahkan, langkah tersebut merupakan salah satu upaya BNI dalam mendukung program pemerintah mempercepat pertumbuhan ekonomi. Penurunan suku bunga akan memberikan dampak positif terhadap pelaku usaha dalam memperkuat basis usahanya terutama pelaku usaha mikro kecil dan menengah, sehingga diharapkan akan berdampak positif terhadap penciptaan lapangan kerja.

Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK) yang ditetapkan BNI per 31 Maret 2016 adalah sebesar 10,25 persen untuk Kredit Korporasi dan sebesar 9,95 persen untuk Kredit Usaha Kecil/Ritel.

Adapun untuk Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) ditetapkan pada level 10,5 persen dan untuk Kredit Konsumsi Non KPR sebesar 12,5 persen.

Dukungan BNI kepada pelaku usaha mikro kecil dan menengah tersebut tidak hanya kali ini, karena sebelumnya, BNI telah menetapkan suku bunga "single digit" sebesar maksimal sembilan persen per tahun dalam koridor Kredit Usaha Rakyat (KUR). Untuk mendukung program percepatan penyaluran KUR tersebut, BNI juga bekerja sama dengan Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat (Perbarindo).

"Sinergi antara BNI dengan BPR merupakan bentuk komitmen kami untuk menjadikan BPR sebagai mitra strategis dalam penyaluran kredit segmen usaha kecil/ritel," ujar Risang Widoyoko yang telah lama malang melintang di segmen pembiayaan bisnis menengah dan usaha kecil. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Ketut Sutika

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016