Denpasar (Antara Bali) - Badak putih afrika yang merupakan hewan langka lahir di Bali Safari and Marine Park, di Kabupaten Gianyar, yang menjadi bagian konservasi satwa terancam punah.

"Bayi badak putih itu lahir normal dan alami tanpa campur tangan manusia yang terpantau melalui kamera pengawas atau CCTV," kata Manager Life and Science pengelola wahana konservasi setempat, Nimal Fernando di Gianyar, Bali, Kamis.

Menurut dia, bayi badak yang diberi nama "Pembe" itu lahir pada 4 November 2015 dari induk betina Hima dan jantan Nelson (21).

Pengelola wahana konservasi satwa itu juga berhasil melahirkan bayi kuda nil yang lahir pada 24 Maret 2016.

Bayi kuda nil itu dinamakan "Maji" yang dilahirkan dari sang induk Dita.

Dia menjelaskan bahwa Pembe merupakan bayi badak pertama sejak kehadiran Hima enam tahun yang lalu.

Nimal lebih lanjut mengungkapkan bahwa untuk mengawinkan badak bisa dikatakan cukup sulit.

"Sebelum kawin, badak jantan harus mampu mengalahkan betinanya terlebih dahulu sebelum sang betina menyerah untuk kawin," ucapnya.

Sedangkan, lanjut dia, tidak mudah bagi Nelson untuk melakukannya mengingat usia Nelson yang beberapa tahun lebih muda dari Hima.

Untuk itu, pihak pengelola melakukan berbagai upaya salah satunya dengan memberikan beragam pakan bergizi untuk menunjang kesuburan Hima dan Nelson.

Saat ini badak putih afrika dengan nama latin "Ceratotherium simum berstatus terancam punah dan masuk daftar merah dari Organisasi Konservasi Dunia (IUCN) tahun 2006.

Nimal mengklaim bahwa di Bali sendiri badak jenis ini hanya dapat ditemukan di Bali Safari and Marine Park.

Tak hanya kedua badak putih itu, pengelola wahana setempat juga mencatat kelahiran Singo, bayi jerapah yang lahir pada 3 Juli 2015.

Bayi manis berjenis kelamin jantan itu merupakan anak dari Sophie (7) dan Matadi (6), pasangan jerapah yang ada pada jalur safari. (DWA)

Pewarta: Pewarta: Dewa Wiguna

Editor : Dewa Sudiarta Wiguna


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016