Denpasar (Antara Bali) - Harga buah-buahan di sekitar Kota Denpasar sejak sepekan lalu terus naik dan hingga sehari menjelang Hari Raya Galungan yang jatuh Rabu (8/12), melonjak rata-rata sampai 40 persen.

Beberapa pedagang buah-buahan di Pasar Kumbasari, Denpasar, Selasa mengatakan, harga berbagai jenis buah mengalami kenaikan, terutama buah pisang, jeruk dan apel yang banyak diperlukan umat Hindu terkait ritual Galungan.

"Lonjakan harga buah-buahan terjadi hampir setiap menyambut hari raya. Kali ini kenaikannya rata-rata sekitar 40 persen," kata Agung Yuni, salah seorang pedagang di pasar tersebut.

Kenaikan harga disebabkan permintaan masyarakat meningkat drastis, sementara panenan lokal tidak mencukupi dan pasokan dari luar Bali, terutama asal Jatim, memerlukan biaya transportasi yang besar.

"Cuaca yang tidak menentu mungkin juga membuat panen buah tidak sebaik sebelumya. Dengan demikian mempengaruhi persediaan di pasaran yang tidak sebanding dengan permintaan," ujarnya.

Menurut sejumlah pedagang, kenaikan tajam terjadi sejak Sabtu (4/12), yakni saat umat Hindu banyak membeli buah-buahan untuk membuat upakara atau "banten" bagi kegiatan ritual.

Banten untuk sesaji itu termasuk dalam bentuk gebokan atau susunan aneka buah-buahan dan aneka kue dalam wadah yang biasa disajikan saat hari raya.

Harga buah-buahan per kilogram, seperti jeruk mengalami kenaikan dari Rp14.000 menjadi sekitar Rp20.000, apel dari Rp13.000 kini mencapai Rp19.000 dan pisang dari Rp5.000-Rp6.000 per sisir/ikat menjadi sekitar Rp10.000.

"Banyaknya permintaan, membuat omset penjualan kami juga naik, dari biasaynya sekitar Rp800 ribu, menjelang hari raya ini meningkat sampai Rp3 juta per hari," kata Agung.

Peningkatan harga buah-buahan juga terjadi di beberapa pusat perbelanjaan di sekitar ibu kota Provinsi Bali itu, seperti di Tiara Dewata.

Menurut Manajer Operasional Tiara Dewata Novie Setyo Utomo, kenaikan harga itu terjadi karena pihaknya melakukan penyesuaian setelah pemasok buah-buahan menaikkan harga.

"Kami sebenarnya tidak menaikkan harga, namun pihak pemasoklah yang melakukan hal itu sehingga terpaksa harga di sini disesuaikan," katanya.

Melonjaknya peminat buah-buahan, tambah Novie, juga mendongkrak pengunjung pusat perbelanjaan Tiara Dewata, diperkirakan sampai dua kali lipat dari biasanya.(*)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2010