Klungkung (Antara Bali) - Bupati dan Wabup Klungkung I Nyoman Suwirta - I Made Kasta secara resmi membuka kegiatan pencanangan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio 2016 di Banjar Siku, Desa Kamasan.
"Diadakannya Pekan Imunisasi Nasional merupakan wujud komitmen pemerintah terhadap penanganan penyakit polio di Kabupaten Klungkung," ujar Bupati Suwirta di Desa Kamasan, Selasa.
Selanjutnya, dalam memberikan arahan Bupati Suwirta mengatakan jika mencegah lebih baik daripada mengobati. Dan sesuai realita di lapangan, fenomena penyakit polio ini sangat banyak terdapat di kawasan desa.
"Bagaimana mensosialisasikan bahaya polio, dan selanjutnya sosialisasi preventif. Itu yang paling penting," ucapnya.
Bupati Suwirta mengimbau kepada jajaran dinas kesehatan dan masyarakat, agar sama-sama memahami terlebih dahulu, serta mengetahui secara luas cara mengatasi penyakit polio dan mencegahnya. Di antaranya dengan melaksanakan imunisasi PIN Polio.
"Kami tidak mau nanti ke depannya di desa-desa terdapat balita yang terkena polio, apalagi sampai tidak terpantau," ujarnya.
Menurut dia, kegiatan PIN Polio merupakan salah satu upaya imunisasi dalam pencegahan. Dan terbukti sangat "cross effective" terhadap banyak kematian dan kecacatan, yang disebabkan oleh penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi polio di Kabupaten Klungkung.
Sasaran yang dituju pada PIN Polio yang berlangsung mulai tanggal 15 sampai dengan 22 Maret 2016 adalah semua anak usia 0 sampai 59 bulan tanpa memandang status imunisasinya.
Pada Kabupaten Klungkung, sasarannya berjumlah 12.448 balita. Kegiatan ini menyasar empat Kecamatan, 59 desa/kelurahan, 304 pos PIN, dengan 318 tenaga nakes (dokter bidan dan perawat).
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Ni Made Adi Swapatni memberikan sambutan, bahwa PIN Polio ini dilakukan untuk memberikan perlindungan secara optimal dan merata pada kelompok anak usia 0 - 5 tahun kurang sehari, terhadap munculnya kasus polio yang disebabkan oleh virus polio impor.
Lebih lanjut, Adi Swapatni menyatakan target kegiatan PIN Polio di Kabupaten Klungkung mencapai 97 persen, di atas target nasional yaitu 95 persen.
Proses pemberian vaksin polio dengan memberikan berupa penetesan vaksin melalui mulut bagi anak balita sebanyak dua tetes.
Pemberian vaksin polio di Banjar Siku, dilakukan di beberapa tempat. Antara lain, di Puskesmas, Posyandu, Pos PIN, klinik swasta dan rumah sakit di bawah koordinasi Dinas Kesehatan Kabupaten Klungkung.
Pelaksanaan PIN di Kabupaten Klungkung berlangsung serentak pada tanggal 15 Maret 2016. Selanjutnya, selama tiga hari ke depan para petugas Puskesmas diantu 1.492 kader akan melakukan `sweeping` selama tiga hari yang dimaksud, ntuk memberikan vaksin polio kepada anak yang tidak dapat hadir. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Diadakannya Pekan Imunisasi Nasional merupakan wujud komitmen pemerintah terhadap penanganan penyakit polio di Kabupaten Klungkung," ujar Bupati Suwirta di Desa Kamasan, Selasa.
Selanjutnya, dalam memberikan arahan Bupati Suwirta mengatakan jika mencegah lebih baik daripada mengobati. Dan sesuai realita di lapangan, fenomena penyakit polio ini sangat banyak terdapat di kawasan desa.
"Bagaimana mensosialisasikan bahaya polio, dan selanjutnya sosialisasi preventif. Itu yang paling penting," ucapnya.
Bupati Suwirta mengimbau kepada jajaran dinas kesehatan dan masyarakat, agar sama-sama memahami terlebih dahulu, serta mengetahui secara luas cara mengatasi penyakit polio dan mencegahnya. Di antaranya dengan melaksanakan imunisasi PIN Polio.
"Kami tidak mau nanti ke depannya di desa-desa terdapat balita yang terkena polio, apalagi sampai tidak terpantau," ujarnya.
Menurut dia, kegiatan PIN Polio merupakan salah satu upaya imunisasi dalam pencegahan. Dan terbukti sangat "cross effective" terhadap banyak kematian dan kecacatan, yang disebabkan oleh penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi polio di Kabupaten Klungkung.
Sasaran yang dituju pada PIN Polio yang berlangsung mulai tanggal 15 sampai dengan 22 Maret 2016 adalah semua anak usia 0 sampai 59 bulan tanpa memandang status imunisasinya.
Pada Kabupaten Klungkung, sasarannya berjumlah 12.448 balita. Kegiatan ini menyasar empat Kecamatan, 59 desa/kelurahan, 304 pos PIN, dengan 318 tenaga nakes (dokter bidan dan perawat).
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Ni Made Adi Swapatni memberikan sambutan, bahwa PIN Polio ini dilakukan untuk memberikan perlindungan secara optimal dan merata pada kelompok anak usia 0 - 5 tahun kurang sehari, terhadap munculnya kasus polio yang disebabkan oleh virus polio impor.
Lebih lanjut, Adi Swapatni menyatakan target kegiatan PIN Polio di Kabupaten Klungkung mencapai 97 persen, di atas target nasional yaitu 95 persen.
Proses pemberian vaksin polio dengan memberikan berupa penetesan vaksin melalui mulut bagi anak balita sebanyak dua tetes.
Pemberian vaksin polio di Banjar Siku, dilakukan di beberapa tempat. Antara lain, di Puskesmas, Posyandu, Pos PIN, klinik swasta dan rumah sakit di bawah koordinasi Dinas Kesehatan Kabupaten Klungkung.
Pelaksanaan PIN di Kabupaten Klungkung berlangsung serentak pada tanggal 15 Maret 2016. Selanjutnya, selama tiga hari ke depan para petugas Puskesmas diantu 1.492 kader akan melakukan `sweeping` selama tiga hari yang dimaksud, ntuk memberikan vaksin polio kepada anak yang tidak dapat hadir. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016