Singaraja (Antara Bali) - Wakil Bupati Buleleng, Bali, I Nyoman Sutjidra mengajak seluruh orang tua yang memiliki anak usia 0-59 bulan untuk menyukseskan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio 2016 dari tanggal 15-22 Maret.
Hal tersebut diungkapkan Wabup Nyoman Sutjidra saat prosesi pencanangan program PIN Polio di Kabupaten Buleleng yang dipusatkan di Gedung Laksmi Graha Singaraja, Bali, Selasa.
"Adapun tujuan dari kegiatan ini untuk penguatan dan survei langsung kasus polio di Indonesia. Ini juga merupakan komitmen Global Pemerintah Indonesia untuk membebaskan dunia dari polio pada tahun 2020," kata dia.
Ia menjelaskan, imunisasi secara umum telah diakui sebagai upaya pencegahan penyakit yang paling efektif dalam mengendalikan penyakit yang dapat dicegah dini.
Dikatakan pula, Buleleng telah beberapa kali menggelar program PIN Polio dengan hasil cukup baik, dimana tingkat partisipasi perserta mencapai diatas 90 persen lebih.
Oleh karena itu, kata dia, dengan kerja sama yang baik lintas sektoral maupun program diharapkan berhasil melaksanakan PIN kembali dengan cakupan cukup tinggi.
Sutjidra lebih lanjut memaparkan, jumlah sasaran balita PIN Polio di Kabupaten Buleleng sebanyak 48.337 orang dan akan dilayani di 702 Pos PIN yang tersebar di puskesmas, posyandu, poskesdes, kantor kesehatan pelabuhan dan kantor desa/lurah.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Buleleng, I Gusti Ngurah Mahapramana menjelaskan dalam pelaksanaan PIN Polio, Dinkes melibatkan sebanyak 279 bidan, 191 perawat dan 187 petugas kesehatan lainnya dengan 160 supervisor di masing-masing desa/kelurahan.
Ia juga menuturkan, pelaksanaan PIN Polio didukung kesiapan sarana, prasarana maupun tim tenaga medis yang telah ada. "Sudah siap semua, teknisnya juga sudah disiapkan di masing-masing puskesmas yang ada di Buleleng. Kami juga rutin melakukan bimbingan sehingga ketika pelaksanaan nantinya dapat berjalan dengan lancar" kata dia. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
Hal tersebut diungkapkan Wabup Nyoman Sutjidra saat prosesi pencanangan program PIN Polio di Kabupaten Buleleng yang dipusatkan di Gedung Laksmi Graha Singaraja, Bali, Selasa.
"Adapun tujuan dari kegiatan ini untuk penguatan dan survei langsung kasus polio di Indonesia. Ini juga merupakan komitmen Global Pemerintah Indonesia untuk membebaskan dunia dari polio pada tahun 2020," kata dia.
Ia menjelaskan, imunisasi secara umum telah diakui sebagai upaya pencegahan penyakit yang paling efektif dalam mengendalikan penyakit yang dapat dicegah dini.
Dikatakan pula, Buleleng telah beberapa kali menggelar program PIN Polio dengan hasil cukup baik, dimana tingkat partisipasi perserta mencapai diatas 90 persen lebih.
Oleh karena itu, kata dia, dengan kerja sama yang baik lintas sektoral maupun program diharapkan berhasil melaksanakan PIN kembali dengan cakupan cukup tinggi.
Sutjidra lebih lanjut memaparkan, jumlah sasaran balita PIN Polio di Kabupaten Buleleng sebanyak 48.337 orang dan akan dilayani di 702 Pos PIN yang tersebar di puskesmas, posyandu, poskesdes, kantor kesehatan pelabuhan dan kantor desa/lurah.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Buleleng, I Gusti Ngurah Mahapramana menjelaskan dalam pelaksanaan PIN Polio, Dinkes melibatkan sebanyak 279 bidan, 191 perawat dan 187 petugas kesehatan lainnya dengan 160 supervisor di masing-masing desa/kelurahan.
Ia juga menuturkan, pelaksanaan PIN Polio didukung kesiapan sarana, prasarana maupun tim tenaga medis yang telah ada. "Sudah siap semua, teknisnya juga sudah disiapkan di masing-masing puskesmas yang ada di Buleleng. Kami juga rutin melakukan bimbingan sehingga ketika pelaksanaan nantinya dapat berjalan dengan lancar" kata dia. (WDY)
Editor : I Made Andi Purnomo
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016