Denpasar (Antara Bali) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali mengajak perbankan di daerah setempat untuk mendukung pengurangan penggunaan kantong plastik.
"Kami ajak perbankan dalam Badan Musyawarah Perbankan Daerah (BMPD) Provinsi Bali menggunakan tas kain," kata Kepala Perwakilan BI Bali, Dewi Setyowati, di Denpasar, Jumat.
Menurut dia, tahap awal yang bisa dilakukan adalah dengan memberikan tas kain dalam setiap kegiatan yang digelar oleh kalangan perbankan.
"Sambil sosialisasi lembaga keuangan daerah, uang elektronik, dan keasilan rupiah, jadi buah tangannya dalam bentuk tas kain," imbuhnya.
Pengurangan kantong plastik juga akan diterapkan dalam internal bank sentral itu.
Namun ia menyatakan bahwa hal tersebut sebatas dalam dukungan bukan regulasi seperti kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah.
Secara internal, Dewi menambahkan bahwa instansinya telah menerapkan lingkungan yang hijau seperti membuat lubang biopori, tanaman hidroponik dan tata lingkungan.
Bahkan kantornya telah dinilai oleh Dinas Lingkungan Hidup untuk partisipasi mewujudkan lingkungan yang hijau dan ekonomi yang ramah lingkungan.
"Kami sudah disurvei dan dinilai tahap kedua terkait `green economy` dan `green environement`," katanya.
Pemerintah Pusat belum lama ini menerapkan kantong plastik berbayar di 22 kota uji coba di Indonesia.
Besaran minimal yang diterapkan uang kantong plastik itu adalah Rp200.
Untuk itu, masyarakat yang berbelanja di pasar swalayan atau di toko modern diimbau membawa kantong dari kain untuk meminimalkan penggunaan kantong plastik. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Kami ajak perbankan dalam Badan Musyawarah Perbankan Daerah (BMPD) Provinsi Bali menggunakan tas kain," kata Kepala Perwakilan BI Bali, Dewi Setyowati, di Denpasar, Jumat.
Menurut dia, tahap awal yang bisa dilakukan adalah dengan memberikan tas kain dalam setiap kegiatan yang digelar oleh kalangan perbankan.
"Sambil sosialisasi lembaga keuangan daerah, uang elektronik, dan keasilan rupiah, jadi buah tangannya dalam bentuk tas kain," imbuhnya.
Pengurangan kantong plastik juga akan diterapkan dalam internal bank sentral itu.
Namun ia menyatakan bahwa hal tersebut sebatas dalam dukungan bukan regulasi seperti kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah.
Secara internal, Dewi menambahkan bahwa instansinya telah menerapkan lingkungan yang hijau seperti membuat lubang biopori, tanaman hidroponik dan tata lingkungan.
Bahkan kantornya telah dinilai oleh Dinas Lingkungan Hidup untuk partisipasi mewujudkan lingkungan yang hijau dan ekonomi yang ramah lingkungan.
"Kami sudah disurvei dan dinilai tahap kedua terkait `green economy` dan `green environement`," katanya.
Pemerintah Pusat belum lama ini menerapkan kantong plastik berbayar di 22 kota uji coba di Indonesia.
Besaran minimal yang diterapkan uang kantong plastik itu adalah Rp200.
Untuk itu, masyarakat yang berbelanja di pasar swalayan atau di toko modern diimbau membawa kantong dari kain untuk meminimalkan penggunaan kantong plastik. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016