Tabanan (Antara Bali) - Usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang mengemas dan menjual beras merah di Kabupaten Tabanan, Bali diharapkan mampu menjadi ikon daerah ini, karena beras merah selama ini tidak dimiliki daerah lainnya.

Pemilik UMKM Beras Merah Organik Jatiluwih, Tabanan, Made Donny Darmawan, Jumat mengatakan, UMKM beras merah kini banyak dikelola di Kabupaten Tabanan.

Ia mengatakan, pihaknya pertama kali membuka usaha menjual beras merah dengan modal pas-pasan dan kini banyak yang mengikutinya jejaknya.

"Saya sudah tiga tahun menggeluti usaha mengkemas dan menjual beras merah, ternyatanya cukup menjanjikan," katanya.

Made Donny menjelaskan, dalam mengembangkan usahanya itu mengedepankan semangat dan kerja keras dan modal uang bukan yang utama. Tekad berjuang untuk memiliki usaha menjadi pemicu untuk terjun dalam bisnis beras merah.

Sebelum membuka usaha tersebut, terlebih dahulu melakukan survei ke berbagai kawasan termasuk ke Jatiluwih, sebagai sentra penghasil beras merah.

"Di Jatiluwih saya langsung kerja sama dengan petani untuk memasarkan beras merahnya," ujar Made Donny Darmawan.

Donny menjelaskan, untuk menarik pembeli kemudian mengkonsep pengkemasan beras merah organik Jatiluwihnya agar menarik.

"Berkat dukungan keluarga dan teman-temanya, pemasaran produk beras merah yang diberinama Ramaprabu Produk tersebut berjalan lacar," terangnya.

Pangsa pasar yang disasarnya sangat selektif adalah masyarakat ekonomi mampu ke atas, karena sekarang masyarakat sudah mulai melirik makanan organik. Budaya itu sudah terlihat pada masyarakat kelas menengah ke atas.

Selain beras merah juga memproduksi teh beras merah organik jatiluwih dalam kemasan botol siap saji dan siap minum yakni dengan harga satu botol Rp10.000. Sedangkan beras merah dalam bentuk kemasan Rp15.000/kg.

"Selama ini orang banyak bertanya, oleh-oleh khas Tabanan itu apa sih. Sekarang sudah ada jawabannya Teh Beras Merah Organik Jatiluwih adalah oleh-oleh khas Tabanan- Bali," ujar Made Donny.

Ia menghadapkan kehadiran Oleh-Oleh Khas Tabanan-Bali mampu lebih mempromsikan Tabanan, sekaligus membantu petani di kawasan Warisan Budaya Dunia Jatiluwih dalam memasarkan produk unggulanya. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Pande Yudha

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016