Denpasar (Antara Bali) - Harga gabah kering panen (GKP) tingkat petani di Bali pada Januari 2016 naik sebesar 1,71 persen dibandingkan dengan harga Desember 2015.

"Demikian pula harga gabah di tingkat penggilingan naik sebesar 1,84 persen," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali, Adi Nugroho di Denpasar, Minggu.

Transaksi gabah kering panen tertinggi di tingkat petani terjadi di Kabupaten Klungkung dan Tabanan sebesar Rp5.000 per kilogram untuk varietas Ciherang. Sedangkan harga terendah terjadi di Kabupaten Gianyar dengan harga Rp4.350/kg untuk varietas Ciherang.

Adi mengatakan harga gabah tersebut jauh di atas harga patokan pemerintah (HPP) yakni di tingkat petani sebesar Rp4.816,54 per kilogram dan ditingkat penggilingan Rp4.890,96 per kilogram.

Adi Nugroho menambahkan, harga tersebut merupakan hasil pemantauan harga gabah yang dilakukan di tujuh kabupaten dari sembilan kabupaten/kota di Bali.

Produksi padi di Bali berdasarkan angka ramalan kedua (Aram II) tahun 2015 diperkirakan sebesar 850.965 ton gabah kering giling (GKG) atau menurun 0,81 persen (6.979 ton) dibanding tahun 2014.

Menurunnya produksi tersebut diperkirakan terjadi karena berkurangnya luas panen 2.658 hektare (1,86 persen). Berkurangnya luas panen sebagai dampak dari musim kemarau paling tinggi terjadi di Kabupaten Tabanan yang mencapai 1.924 hektare (5,22 persen), menyusul Kabupaten Karangasem 1.069 hektare (8,77 pesen) dan Kabupaten Buleleng 830 hektare (3,74 persen).

Akibat menurunnya debit air yang mengalir ke irigasi subak menjadikan tanaman padi mengalami kekeringan, sehingga luas panen dan produksi padi mengalami penurunan. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Ketut Sutika

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016