Taipei (Antara Bali) - Gempa yang mengguncang Taiwan merobohkan gedung
17 lantai di Kota Tainan di bagian selatan negeri itu pada Sabtu, dan
sejauh ini awak pertolongan menyelamatkan 123 orang dari reruntuhan,
kata seorang pejabat pemadam.
Belum ada laporan mengenai korban jiwa akibat dengan 6,4 pada Skala Richter tersebut, yang mengguncang Taiwan sebelum fajar.
"Ada 60 rumah tangga di dalam gedung itu," kata Lee Po Min, pejabat penerangan di Biro Pemadam Pemerintah Kota Tainan, sebagaimana dikutip Reuters--yang dipantau Antara di Jakarta, Sabtu pagi. Ia memperkirakan sebanyak 240 orang tinggal di gedung tersebut.
Petugas pertolongan bergegas ke lokasi dengan membawa tangga, crane dan perlengkapan lain serta mengeluarkan penyintas dari bangunan tersebut, yang berada di Kota Tainan di bagian selatan Taiwan, kata kantor berita transnasional, yang mengutip tayangan televisi lokal.
Belum jelas berapa orang yang terjebak di dalam gedung itu. Sebagian laporan mengatakan puluhan atau sejumlah orang mungkin berada di dalam gedung tersebut saat bangunan itu ambruk.
Jejaring berita Taiwan ET Today melaporkan dua gedung roboh di tainan, dan sebagian pipa air dan fasilitas umum telah pecah. Suara sirene berkumandang saat pemerintah kota melancarkan kegiatan tanggap gempa.
Gempa tersebut mengguncang sekitar pukul 04.00 waktu setempat (03.00 WIB). Pusat gempa diperkirakan berada pada 36 kilometer di sebelah tenggara Yujing, dan berada pada kedalaman sekitar 10 kilometer, kata US Geological Survey.
Guncangan terasa lama di Ibu Kota Taiwan, Taipei, di sisi lain pulau itu. Namun kondisi di Taipei tenang, tanpa ada kondisi darurat atau kerusakan.
Sekitar dua jam setelah gempa, stasiun televisi Taiwan EBC memperlihatkan tayangan langsung mengenai kegiatan pertolongan di gedung yang ambruk sebagian di Tainan. Di dalam gedung, petugas pertolongan dengan mengguncakan lampu sorot menyusuri beton dan besi yang terpilin dan mengeluarkan penyintas, tampaknya warga yang tampak kebingungan tapi tidak cedera.
Tayangan lain memperlihatkan orang dengan tangan melingkari tubuh petugas pemadam sedang dibantu keluar gedung itu, sementara crane digunakan untuk mencari penyintas di bagian gelap bangunan tersebut. Pembaca berita mengatakan daerah lain di kota tersebut masih diperiksa untuk mengetahui apakah ada kerusakan. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
Belum ada laporan mengenai korban jiwa akibat dengan 6,4 pada Skala Richter tersebut, yang mengguncang Taiwan sebelum fajar.
"Ada 60 rumah tangga di dalam gedung itu," kata Lee Po Min, pejabat penerangan di Biro Pemadam Pemerintah Kota Tainan, sebagaimana dikutip Reuters--yang dipantau Antara di Jakarta, Sabtu pagi. Ia memperkirakan sebanyak 240 orang tinggal di gedung tersebut.
Petugas pertolongan bergegas ke lokasi dengan membawa tangga, crane dan perlengkapan lain serta mengeluarkan penyintas dari bangunan tersebut, yang berada di Kota Tainan di bagian selatan Taiwan, kata kantor berita transnasional, yang mengutip tayangan televisi lokal.
Belum jelas berapa orang yang terjebak di dalam gedung itu. Sebagian laporan mengatakan puluhan atau sejumlah orang mungkin berada di dalam gedung tersebut saat bangunan itu ambruk.
Jejaring berita Taiwan ET Today melaporkan dua gedung roboh di tainan, dan sebagian pipa air dan fasilitas umum telah pecah. Suara sirene berkumandang saat pemerintah kota melancarkan kegiatan tanggap gempa.
Gempa tersebut mengguncang sekitar pukul 04.00 waktu setempat (03.00 WIB). Pusat gempa diperkirakan berada pada 36 kilometer di sebelah tenggara Yujing, dan berada pada kedalaman sekitar 10 kilometer, kata US Geological Survey.
Guncangan terasa lama di Ibu Kota Taiwan, Taipei, di sisi lain pulau itu. Namun kondisi di Taipei tenang, tanpa ada kondisi darurat atau kerusakan.
Sekitar dua jam setelah gempa, stasiun televisi Taiwan EBC memperlihatkan tayangan langsung mengenai kegiatan pertolongan di gedung yang ambruk sebagian di Tainan. Di dalam gedung, petugas pertolongan dengan mengguncakan lampu sorot menyusuri beton dan besi yang terpilin dan mengeluarkan penyintas, tampaknya warga yang tampak kebingungan tapi tidak cedera.
Tayangan lain memperlihatkan orang dengan tangan melingkari tubuh petugas pemadam sedang dibantu keluar gedung itu, sementara crane digunakan untuk mencari penyintas di bagian gelap bangunan tersebut. Pembaca berita mengatakan daerah lain di kota tersebut masih diperiksa untuk mengetahui apakah ada kerusakan. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016