Denpasar (Antara Bali) - Pemerintah Kota Denpasar bersama masyarakat perkotaan terus berupaya menjaga kebersihan lingkungan dengan tujuan mempertahankan penghargaan Tropi Adipura yang diraih tahun 2015.
Kepala Badan Lingkungan Hidup Kota Denpasar Anak Agung Bagus Sudharsana di sela rapat koordinasi persiapan penilaian Adipura, di Denpasar, Kamis mengatakan pihaknya bersama partisipasi masyarakat untuk menjaga lingkungan agar terus bersih dan asri.
Ia mengatakan keberhasilan menyabet penghargaan tertinggi dibidang pengelolaan kebersihan, yakni Tropi Adipura Kategori Kota Besar tahun 2015 dengan melibatkan masyarakat serta peran serta pihak swasta diharapkan terus berlanjut.
"Tahun ini kami kembali berkomitmen untuk melanjutkan tren positif dengan kembali melibatkan partisipasi masyarakat serta pihak swasta lebih aktif lagi dalam upaya meraih kembali Tropi Adipura di tahun ini.
Sudharsana mengatakan kebersihan merupakan tanggung jawab kita bersama, tidak hanya pemerintah semata, namun juga telah bersinergi dengan desa adat di Kota Denpasar untuk turut menjaga kebersihan bersama-sama.
"Oleh karena itu sejak dini kami akan terus berupaya dengan pihak-pihak terkait untuk melakukan komunikasi serta koordinasi terkait dengan penilaian Adipura, karena menurut informasi dan jadwal penghargaan ini akan dianugrahkan kepada pemerintah kota yang terbaik serta lolos pada bulan Juni mendatang bertepatan dengan Hari Lingkungan Hidup se-Dunia, sehingga nanti penilaian dan pemantauan dari P1 akan dilaksanakan pada bulan Pebruari.
Ia mengatakan pihaknya lebih awal melakukan antisipasi dengan pihak-pihak serta dinas terkait melakukan upaya untuk menindaklanjuti permasalahan yang dihadapi di lapangan. Selain itu, mengimbau juga kepada masyarakat agar tidak melakukan pembakaran sampah, karena hal tersebut sudah dilarang serta sudah ada Perdanya.
Sudarsana lebih lanjut mengatakan saat ini sudah ada beberapa program pergeseran evaluasi dan re-evaluasi terkait penilaian Adipura yang mungkin nantinya jadi "branding" seperti partisipasi masyarakat, peran dunia usaha, dan komitmen bersama yang nantinya jadi parameter Adipura dengan penilaian yang lebih ketat.
Sementara, Dwi Arbani dari Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion Bali-Nusra, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mengatakan bahwa dari 380 kota yang di evaluasi, yang berhasil memperoleh Adipura sebanyak 68 kota termasuk Kota Denpasar.
Ia mengatakan keberhasilan Pemerintah Kota Denpasar dalam meraih Tropi Adipura merupakan sebuah potret kerja dari pemerintah kota dan masyarakat. Kemudian terkait dengan penilaian kinerja kota meliputi dua aspek, yakni pertama, aspek pencapaian kinerja, yang artinya mengetahui tingkat keberhasilan yang meliputi tingkat kebersihan, tingkat kehijauan, biodiversiti, RT/RW, kualitas air dan udara, tingkat partisipasi masyarakat, dan tingkat sustainabilitas kota.
Kedua, manajemen kinerja yang artinya melihat dan menjamin sustainabilitas pencapaian kinerja, dengan indikator komitmen pimpinan daerah, kebijakan dan perangkat hukum, kelembagaan, sumber daya manusia dan keuangan, dan infrastruktur (prasarana & sarana).
Selain itu, Program Adipura akan di-reorientasi untuk memenuhi kaidah-kaidah kota berkelanjutan, yaitu aspek pembangunan lingkungan, pembangunan sosial, dan pembangunan ekonomi.
Tindak lanjut re-orientasi program Adipura berupa Adipura Rebranding Strategy meliputi, Adipura Buana (livable city) menggabungkan unsur sosial dengan lingkungan untuk membentuk "livable city" yakni kebijakan, pasilitas, proses, kolaborasi, advokasi dan inisiatif.
Adipura Kirana (attractive city) menggabungkan lingkungan dan ekonomi untuk mewujudkan "attractive city" yang berkelanjutan yakni "good environmental governance dan trade, tourism, and investment".
Sedangkan Adipura Paripurna merupakan penghargaan tertinggi terhadap kota atau ibu kota kabupaten yang memenuhi kedua kriteria tersebut. Adipura Bhakti menganugerahkan kepada bupati dan wali kota terbaik yang progresif, kolaboratif, dan kreatif, pemenang Adipura Bhakti ditentukan dari visi dan inovasi kepemimpinannya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
Kepala Badan Lingkungan Hidup Kota Denpasar Anak Agung Bagus Sudharsana di sela rapat koordinasi persiapan penilaian Adipura, di Denpasar, Kamis mengatakan pihaknya bersama partisipasi masyarakat untuk menjaga lingkungan agar terus bersih dan asri.
Ia mengatakan keberhasilan menyabet penghargaan tertinggi dibidang pengelolaan kebersihan, yakni Tropi Adipura Kategori Kota Besar tahun 2015 dengan melibatkan masyarakat serta peran serta pihak swasta diharapkan terus berlanjut.
"Tahun ini kami kembali berkomitmen untuk melanjutkan tren positif dengan kembali melibatkan partisipasi masyarakat serta pihak swasta lebih aktif lagi dalam upaya meraih kembali Tropi Adipura di tahun ini.
Sudharsana mengatakan kebersihan merupakan tanggung jawab kita bersama, tidak hanya pemerintah semata, namun juga telah bersinergi dengan desa adat di Kota Denpasar untuk turut menjaga kebersihan bersama-sama.
"Oleh karena itu sejak dini kami akan terus berupaya dengan pihak-pihak terkait untuk melakukan komunikasi serta koordinasi terkait dengan penilaian Adipura, karena menurut informasi dan jadwal penghargaan ini akan dianugrahkan kepada pemerintah kota yang terbaik serta lolos pada bulan Juni mendatang bertepatan dengan Hari Lingkungan Hidup se-Dunia, sehingga nanti penilaian dan pemantauan dari P1 akan dilaksanakan pada bulan Pebruari.
Ia mengatakan pihaknya lebih awal melakukan antisipasi dengan pihak-pihak serta dinas terkait melakukan upaya untuk menindaklanjuti permasalahan yang dihadapi di lapangan. Selain itu, mengimbau juga kepada masyarakat agar tidak melakukan pembakaran sampah, karena hal tersebut sudah dilarang serta sudah ada Perdanya.
Sudarsana lebih lanjut mengatakan saat ini sudah ada beberapa program pergeseran evaluasi dan re-evaluasi terkait penilaian Adipura yang mungkin nantinya jadi "branding" seperti partisipasi masyarakat, peran dunia usaha, dan komitmen bersama yang nantinya jadi parameter Adipura dengan penilaian yang lebih ketat.
Sementara, Dwi Arbani dari Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion Bali-Nusra, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mengatakan bahwa dari 380 kota yang di evaluasi, yang berhasil memperoleh Adipura sebanyak 68 kota termasuk Kota Denpasar.
Ia mengatakan keberhasilan Pemerintah Kota Denpasar dalam meraih Tropi Adipura merupakan sebuah potret kerja dari pemerintah kota dan masyarakat. Kemudian terkait dengan penilaian kinerja kota meliputi dua aspek, yakni pertama, aspek pencapaian kinerja, yang artinya mengetahui tingkat keberhasilan yang meliputi tingkat kebersihan, tingkat kehijauan, biodiversiti, RT/RW, kualitas air dan udara, tingkat partisipasi masyarakat, dan tingkat sustainabilitas kota.
Kedua, manajemen kinerja yang artinya melihat dan menjamin sustainabilitas pencapaian kinerja, dengan indikator komitmen pimpinan daerah, kebijakan dan perangkat hukum, kelembagaan, sumber daya manusia dan keuangan, dan infrastruktur (prasarana & sarana).
Selain itu, Program Adipura akan di-reorientasi untuk memenuhi kaidah-kaidah kota berkelanjutan, yaitu aspek pembangunan lingkungan, pembangunan sosial, dan pembangunan ekonomi.
Tindak lanjut re-orientasi program Adipura berupa Adipura Rebranding Strategy meliputi, Adipura Buana (livable city) menggabungkan unsur sosial dengan lingkungan untuk membentuk "livable city" yakni kebijakan, pasilitas, proses, kolaborasi, advokasi dan inisiatif.
Adipura Kirana (attractive city) menggabungkan lingkungan dan ekonomi untuk mewujudkan "attractive city" yang berkelanjutan yakni "good environmental governance dan trade, tourism, and investment".
Sedangkan Adipura Paripurna merupakan penghargaan tertinggi terhadap kota atau ibu kota kabupaten yang memenuhi kedua kriteria tersebut. Adipura Bhakti menganugerahkan kepada bupati dan wali kota terbaik yang progresif, kolaboratif, dan kreatif, pemenang Adipura Bhakti ditentukan dari visi dan inovasi kepemimpinannya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016