Singaraja (Antara Bali) - Pemerintah Kabupaten Buleleng, Bali mengklaim kerugian material pascabencana alam di sejumlah wilayah di kabupaten terluas di Pulau Dewata itu mencapai Rp11 miliar lebih.

"Kerugian tersebut terkait rusaknya jalan, jembatan, rumah warga dan fasilitas umum dan lain-lainnya," kata Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana, Kamis.

Ia menjelaskan, kerugian paling parah ditemukan di Desa Penyabangan dan Musi, Kecamatan Gerokgak. "Jalan rusak parah, akses warga terisolir dan beberapa kerusakan fasilitas umum di wilayah itu," katanya.

Selain itu, beberapa kerusakan parah terjadi di Kecamatan Seririt menyebabkan salah satu jembatan di Desa Lokapaksa hancur tergerus banjir.

Agus lebih jauh memaparkan, pihaknya akan memprioritaskan perbaikan jalan vital untuk memperlancar aksesibilitas masyarakat di beberapa wilayah terdampak bencana.

Dikatakan, perbaikan paling mendesak adalah perbaikan akses jalan di Banjar Dinas Tri Amerta Desa Penyabangan, serta pembangunan jembatan dan jalan yang jebol di Banjar Dinas Tengah Desa Lokapaksa.

"Di Banjar Dinas Tri Amerta akan dialokasikan dana sedikitnya Rp500 juta untuk perbaikan akses jalan yang mana nantinya dalam pengerjaan dilakukan melalui gotong royong bersama warga," kata dia sembari menyatakan dana itu belum termasuk rehabilitasi saluran perpipaan air minum di desa setempat.

Selain di Desa Penyabangan, kata dia, perbaikan paling mendesak juga dilakukan di Banjar Dinas Tengah Desa Lokapaksa. Disana jembatan yang berdiri di atas sungai kecil (Pangkung) Kompol, hilang tergerus banjir bandang.

Selain itu, sepanjang tiga kilometer dari jembatan Kompol yang hilang tersapu banjir juga diperparah dengan jebolnya sisi kanan jalan yang mengakibatkan lubang yang dalam dan membahayakan pengguna jalan terutama saat malam hari mengakibatkan sekitar 210 kepala keluarga terisolir.

"Saya sudah minta agar Kepala Dinas PU cepat menyelesaikan terutama di daerah yang terisolir seperti di Lokapaksa dan Penyabangan ini, termasuk sekolah yang mengalami kerusakan akibat bencana," imbuhnya.

Sementara itu, kata Agus, pemkab akan berkoordinasi lebih lanjut dengan Pemprov Bali melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali, untuk proses rehabilitasi dan bantuan yang dibutuhkan para korban.  (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Made Bagus Andi Purnomo

Editor : I Made Andi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016