Denpasar (Antara Bali) - Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali Ni Wayan Kusumawathi menyatakan hingga saat ini ketersediaan sejumlah bahan pokok di Pulau Dewata masih mencukupi, menyusul terjadinya jembatan putus di jalur utama Denpasar-Gilimanuk.

"Berdasarkan pemantauan kami pada sejumlah distributor besar di Bali, dari sisi harga juga masih stabil dan belum ada kenaikan," kata Kusumawathi, di Denpasar, Senin.

Berdasarkan hasil koordinasi pihaknya dengan sejumlah distributor besar yang ada di Bali, untuk stok gula pasir misalnya masih tersedia 140 ton, tepung terigu sebanyak 150 ton, tepung beras sembilan ton, dan beras 20 ton.

"Stok tersebut belum termasuk untuk distributor-distributor kecil dan pengecer dan juga stok beras di Bulog. Dengan jumlah di distributor tersebut, kami prediksi masih mencukupi hingga beberapa hari ke depan," ucapnya.

Berdasarkan hasil koordinasi pihaknya dengan Bulog Bali, stok beras di Bulog saat ini masih sekitar 13.100 ton dan jumlah tersebut masih cukup untuk beberapa bulan ke depan.

"Setelah mendengar kabar terjadinya jembatan putus itu, Gubernur Bali sudah langsung menginstruksikan pada kami untuk segera mengambil langkah-langkah sesuai dengan tugas pokok dan fungsi (tupoksi) masing-masing," ujar Kusumawathi.

Oleh karena itu, pihaknya sudah melakukan pemantauan stok bahan pokok di sejumlah distributor, termasuk tetap melakukan pemantauan harga setiap harinya.

"Dari hasil koordinasi kami, para distributor sangat mengharapkan jembatan putus di Jembrana itu dapat segera ditangani, agar tidak berimbas pada masalah ketersediaan, maupun dari sisi harga," katanya.

Pihaknya juga segera bersurat kepada Dinas Perhubungan dan pihak-pihak terkait agar mengambil langkah penanganan dengan cepat.

Berdasarkan pantauan harga ke pasar di wilayah Denpasar yang dilakukan Disperindag Bali, harga bahan pokok seperti beras, gula pasir, minyak goreng, tepung terigu, daging, bawang merah, bawang putih dan sebagainya masih tetap sama dibandingkan dengan hari sebelumnya.

Yang mengalami kenaikan adalah untuk cabai merah besar yang naik hingga Rp5.000 untuk perkilogramnya. Sedangkan cabai rawit merah dan cabai rawit kecil harganya justru turun. Cabai rawit merah turun hingga Rp3.000 (dari Rp36.000 menjadi Rp33.000), dan cabai rawit hijau turun hingga Rp11.000 (dari Rp32.000 menjadi Rp21.000 untuk satu kilogramnya).

Seperti diberitakan sebelumnya, Jembatan Dangin Tukadaya di Banjar/Desa Tukadaya, Jembrana yang berada pada jalur Denpasar-Gilimanuk, pada Sabtu (23/1) terputus akibat terkena banjir bandang. Akibatnya kendaraan bertonase besar dan bus dialihkan melalui Kabupaten Buleleng, sedangkan kendaraan pribadi dan sepeda motor dialihkan melalui jalan desa. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016