Denpasar (Antara Bali) - Sebagai stimulus dalam perekonomian Pulau Dewata, belanja fiskal pemerintah diharapkan tidak hanya disalurkan dalam bentuk belanja rutin, namun juga diarahkan pada pembangunan dan perbaikan infrastruktur yang berkualitas.

"Hal itu dapat diwujudkan melalui ekspansi belanja modal yang terarah dan mempertimbangkan pembangunan ekonomi dalam jangka panjang," kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Dewi Setyowati di Denpasar, Kamis.

Ia dalam laporan kajian ekonomi dan keuangan regional, mengakui peranan APBD Provinsi Bali terhadap perekonomian Bali cukup terbatas, baik dari sisi konsumsi maupun investasi.

Kontribusi belanja tidak Langsung terhadap komponen konsumsi pemerintah dalam produk domestik regional bruto (PDRB) ADHB Bali pada tahun 2014 hanya sebesar 19,42 persen, sedikit meningkat dibandingkan tahun 2013 yang sebesar 15,68 persen.

Sementara itu, kontribusi belanja modal terhadap komponen investasi dalam PDRB atas dasar harga berlaku (ADHB) Bali pada tahun 2014 relatif kecil, hanya sebesar 0,76 persen atau menurun dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang sebesar 1,01 persen.

Di sisi lain, peranan fiskal terhadap perekonomian seluruh kabupaten/kota di Bali cukup besar. Hal ini sebagaimana tercermin pada rata-rata kontribusi APBD terhadap PDRB ADHB seluruh Kabupaten/Kota di Bali yang sebesar 15,26 persen.

Kabupaten Bangli, Tabanan dan Karangasem merupakan tiga Kabupaten yang memiliki kontribusi APBD terhadap PDRB ADHB terbesar di Bali.

Sementara kontribusi APBD terhadap PDRB ADHB terendah terjadi di Kota Denpasar. Menyinggung masalah pagu anggaran kabupaten/kota di Bali tahun 2015 mengalami peningkatan, baik dari sisi pendapatan maupun belanja seperti Kabupaten Klungkung, dari Rp667 miliar menjadi Rp838 miliar, meningkat sebesar 31,67 persen (yoy) atau yang tertinggi.

Sedangkan peningkatan terendah di Jembrana,dari Rp766 miliar menjadi Rp836 miliar atau meningkat 9,19 persen (yoy). Peningkatan pagu belanja tertinggi juga di Kabupaten Klungkung dari Rp710 miliar menjadi Rp1,016 triliun naik 43,22 persen (yoy).

Peningkatan pagu belanja terendah terjadi di Jembrana (9,62 persen yoy), dari Rp798 miliar menjadi Rp875miliar. Sampai dengan triwulan III 2015 seluruh Kabupaten/Kota di Bali merealisasikan anggarannya, dengan rata-rata pendapatan 72,51 persen dan belanja 55,81 persen.

Pemerintah Kabupaten Tabanan tercatat memiliki realisasi pendapatan tertinggi, yakni sebesar 80,22 persen. Sementara realisasi belanja tertinggi terjadi di Kabupaten Jembrana, yang tercatat sebesar 63,62 persen. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Ketut Sutika

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016