Denpasar (Antara Bali) - Ketua Komisi IV DPRD Bali Nyoman Parta mengudang Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali untuk mengetahui hasil survei tingkat kemiskinan di Pulau Dewata.

"Kami memang mengundang BPS guna mengetahui angka kemiskinan di Bali. Sebab dari laporannya dikatakan masyarakat yang miskin semakin meningkat," kata Parta di Denpasar, Jumat.

Ia mengatakan dari potret kemiskinan di Bali hingga september 2015, pertama memang ada peningkatan angka kemiskinan. Pada Maret 2015 sebesar 4,7 persen, meningkat menjadi 5,25 persen pada september 2015.

Berdasarkan penjelasan BPS, kata Parta, meningkatnya kemiskinan di Bali karena jumlah penduduk miskin bertambah, menurunnya produktifitas pertanian akibat faktor Elnino dan melemahnnya nilai tukar hasil pertanian.

"Hal ini harus menjadi perhatian serius karena tenaga kerja di Bali yang bekerja di sektor pertanian sangat tinggi, yakni 22,37 persen. Jumlah tersebut berada di urutan kedua setelah sektor pariwisata 32,04 persen," ujar Parta.

Untuk mengurai masalah tersebut, menurut politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu mendesak eksekutif untuk bekerja lebih serius, kreatif dan inovatif.

"Salah satu yang harus dilakukan adalah membuat tehnologi pasca-panen, menciptakan pasar, dan memberikan subsidi hasil," kata politik asal Dewa Guwang, Kabupaten Gianyar.

Parta mengatakan walau angka kemiskinan meningkat, namun yang mengembirakan dari hasil survei BPS adalah menurunnya angka kesenjangan pendapatan.

"Ini memang menarik. Walau kemiskinan meningkat namun kesenjangan menyempit. Ini disebabkan mulai bermunculan kelompok menengah terdidik yang turun menjadi pengusaha," katanya. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Komang Suparta

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016