Denpasar (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika meminta satuan kerja perangkat daerah (SKPD) terkait untuk mengecek langsung penyebab peningkatan angka kemiskinan di Pulau Dewata, terutama pada enam desa tertinggal di Kabupaten Bangli dan Buleleng.
"Meskipun dalam bentuk angka, kita tidak bisa membantah sehingga harus telusuri ke lapangan," kata Pastika saat mengumpulkan Kepala SKPD terkait dan Penjabat Bupati Bangli, di Denpasar, Rabu.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Provinsi Bali, angka kemiskinan di Bali meningkat menjadi 5,25 persen pada September 2015 dari sebelumnya 4,74 persen pada Maret 2015. Sedangkan enam desa tertinggal itu, lima diantaranya terdapat di Kabupaten Bangli yakni Desa Abuan, Binyan, Langgan, Mengani, dan Ulian serta satu desa yakni Sepang Kelod di Kabupaten Buleleng.
Menurut dia, untuk menelusuri tingkat kemiskinan keenam desa tertinggal harus memperhatikan data yang dirilis sesuai data BPS tahun 2014 dengan data riil desa, yang meliputi aspek keberadaan fasilitas pendidikan, fasilitas kesehatan, dan kondisi infrastruktur yang ada di desa.
Dengan turun ke lapangan secara langsung, ucap dia, dapat diketahui kendala yang ada di lapangan sehingga enam desa tertinggal bisa meningkat menjadi desa berkembang, seterusnya bisa menjadi desa mandiri.
"Jika tidak bisa meningkatkan sepenuhnya, setidaknya tingkat pembangunan setiap desa bisa naik," ujarnya.
Pastika juga mengarahkan agar setiap SKPD saling menyinkronkan program-program dan memfokuskan pengembangan pembangunan terhadap enam desa tertinggal itu.
Dia berharap ada usaha yang konkret untuk menangani permasalahan kemiskinan sehingga ke depan angka kemiskinan dapat ditekan. Selain itu diharapkan adanya pemuktahiran data desa tentang keberadaan fasilitas pendidikan, fasilitas kesehatan, dan kondisi infrasrtuktur sehingga ke depannya dapat mengarahkan pembangunan desa sesuai dengan kebutuhan desa dan tepat sasaran.
Sementara itu, Penjabat Bupati Bangli Dewa Gede Mahendra Putra menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Bali yang telah memperhatikan kemiskinan mengingat terdapat lima desa tertinggal yang berada di wilayahnya yakni Abuan, Binyan, Langgan, Mengani dan Ulian berada semuanya berada pada Kecamatan Kintaman, Bangli.
Ia menyampaiakan langkah selanjutnya yang diambil adalah mencocokkan data dari BPS dengan data yang dimiliki oleh Pemkab Bangli. Selanjutnya akan terjun langsung untuk melihat kenyataan dilapangan apakah sesuai dengan data yang dikeluarkan oleh BPS.
Dewa Mahendra juga tidak memungkiri pasti ada perbedaan lima desa tertinggal mengingat data yang dikeluarkan merupakan data BPS tahun 2014.
"Kami mengharapkan ke depannya adanya keterkaitan antara pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten untuk menangani kemiskinan yang ada di desa," ucapnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Meskipun dalam bentuk angka, kita tidak bisa membantah sehingga harus telusuri ke lapangan," kata Pastika saat mengumpulkan Kepala SKPD terkait dan Penjabat Bupati Bangli, di Denpasar, Rabu.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Provinsi Bali, angka kemiskinan di Bali meningkat menjadi 5,25 persen pada September 2015 dari sebelumnya 4,74 persen pada Maret 2015. Sedangkan enam desa tertinggal itu, lima diantaranya terdapat di Kabupaten Bangli yakni Desa Abuan, Binyan, Langgan, Mengani, dan Ulian serta satu desa yakni Sepang Kelod di Kabupaten Buleleng.
Menurut dia, untuk menelusuri tingkat kemiskinan keenam desa tertinggal harus memperhatikan data yang dirilis sesuai data BPS tahun 2014 dengan data riil desa, yang meliputi aspek keberadaan fasilitas pendidikan, fasilitas kesehatan, dan kondisi infrastruktur yang ada di desa.
Dengan turun ke lapangan secara langsung, ucap dia, dapat diketahui kendala yang ada di lapangan sehingga enam desa tertinggal bisa meningkat menjadi desa berkembang, seterusnya bisa menjadi desa mandiri.
"Jika tidak bisa meningkatkan sepenuhnya, setidaknya tingkat pembangunan setiap desa bisa naik," ujarnya.
Pastika juga mengarahkan agar setiap SKPD saling menyinkronkan program-program dan memfokuskan pengembangan pembangunan terhadap enam desa tertinggal itu.
Dia berharap ada usaha yang konkret untuk menangani permasalahan kemiskinan sehingga ke depan angka kemiskinan dapat ditekan. Selain itu diharapkan adanya pemuktahiran data desa tentang keberadaan fasilitas pendidikan, fasilitas kesehatan, dan kondisi infrasrtuktur sehingga ke depannya dapat mengarahkan pembangunan desa sesuai dengan kebutuhan desa dan tepat sasaran.
Sementara itu, Penjabat Bupati Bangli Dewa Gede Mahendra Putra menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Bali yang telah memperhatikan kemiskinan mengingat terdapat lima desa tertinggal yang berada di wilayahnya yakni Abuan, Binyan, Langgan, Mengani dan Ulian berada semuanya berada pada Kecamatan Kintaman, Bangli.
Ia menyampaiakan langkah selanjutnya yang diambil adalah mencocokkan data dari BPS dengan data yang dimiliki oleh Pemkab Bangli. Selanjutnya akan terjun langsung untuk melihat kenyataan dilapangan apakah sesuai dengan data yang dikeluarkan oleh BPS.
Dewa Mahendra juga tidak memungkiri pasti ada perbedaan lima desa tertinggal mengingat data yang dikeluarkan merupakan data BPS tahun 2014.
"Kami mengharapkan ke depannya adanya keterkaitan antara pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten untuk menangani kemiskinan yang ada di desa," ucapnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016