Denpasar (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengundang seluruh anggota DPRD Kota Denpasar turun langsung bersama-sama meninjau lokasi pengembangan Rumah Sakit Mata Bali Mandara.

Pastika di sela-sela meninjau pembangunan RS tersebut, di Denpasar, Sabtu, mengundang secara khusus anggota Dewan Kota Denpasar sebagai akibat dari tidak setujunya sejumlah anggota DPRD Denpasar terhadap pembangunan rumah sakit tersebut.

Menurut dia, ketidaksetujuan ini dikarenakan persepsi dari anggota DPRD Denpasar terhadap pembangunannya yang dikhawatirkan akan menyebabkan kemacetan parah di wilayah tersebut.

"Kalau boleh kita undang mereka ke lokasi ini, agar mereka dapat gambaran langsung, ini bukan akan menyebabkan kemacetan justru akan mengurangi kemacetan," ucapnya.

Pastika sangat yakin keberadaan RS yang sebelumnya bernama RS Indera itu tidak akan menyebabkan kemacetan mengingat rumah sakit ini nantinya akan dilengkapi dengan fasilitas parkir di basement yang mampu menampung lebih dari 90 unit mobil dan juga di halaman rumah sakit tersebut.

"Ini 90 mobil bisa masuk di basement nantinya, makanya kita datangkan mereka biar mereka bisa melihat agar nantinya tidak ada masalah lagi seperti ini," ujarnya yang dalam kesempatan tersebut langsung menghubungi melalui telepon salah satu anggota DPRD Kota Denpasar.

Pastika mengaku pesimistis jika izin pembangunan tersebut dikeluarkan oleh Pemerintah Kota Denpasar. Oleh karena itu, ia sudah mengantisipasi dengan mendirikan tenda-tenda darurat untuk melayani pasien yang memiliki penyakit mata yang sampai saat ini jumlahnya melebihi kemampuan dari rumah sakit tersebut yang ada saat ini.

"Kalau misalnya izin tidak keluar, saya mau bikin RS darurat di sini, kan kasihan kalau masyarakat tidak dilayani, mereka sangat membutuhkan. Tapi kami tetap mencoba untuk menegosiasi agar izinnya bisa dikeluarkan karena saya ingin pembangunan ini bisa sesuai dengan aturan yang ada," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr Ketut Suarjaya menyatakan perluasan RS Indera ini sangat dibutuhkan mengingat banyaknya masyarakat yang membutuhkan terutama untuk operasi mata.

Menurut dia, saat ini hanya ada dua ruang operasi namun masih kurang memadai untuk menangani seluruh jumlah pasien. Oleh karena itu dengan adanya perluasan tersebut, akan ditambahkan lagi delapan ruang operasi sehingga dengan total 10 ruang operasi diharapkan mampu untuk mengoperasi pasien yang jumlahnya hampir mencapai 56.000 pasien.

Dalam peninjauan tersebut, Gubernur Pastika juga turut didampingi oleh Plt Kepala Biro Humas Ketut Teneng, Kepala Biro Umum dan Protokol I Gede Darmawa, serta Direktur RS Mata Bali Mandara dr Made Yuniti. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016