Denpasar (Antara Bali) - Gubernur Made Mangku Pastika mengingatkan, nilai-nilai kearifan lokal yang diwarisi masyarakat Bali tetap relevan dalam membentuk karakter bangsa yang tangguh dalam menghadapi persaingan global.

"Bangsa yang tangguh sangat berpeluang memenangkan persaingan antarnegara yang semakin ketat," kata Gubernur Mangku Pastika ketika bertindak sebagai inspektur upacara peringatan Hari Puputan Margarana ke-64 di halaman Candi Pahlawan Taman Pujaan Bangsa Margarana, Kabupaten Tabanan, 27 km barat daya Kota Denpasar, Sabtu.

Disebutkan bahwa karakter bangsa yang tangguh akan menjadi modal yang besar dalam menghadapi berbagai tantangan dan cobaan, termasuk menghadapi bencana alam yang melanda sejumlah daerah di Indonesia.

"Jika seluruh elemen masyarakat dan bangsa memiliki dan mengamalkan nilai-nilai kesetiakawanan sosial, kearifan lokal dan nilai luhur pejuang kemerdekaan, niscaya akan mampu menghadapi semua tantangan untuk kemudian mengaktualisasikannya sesuai tuntutan zaman," ujar Gubernur Pastika.

Oleh sebab itu, hikmah dan semangat dari Puputan Margarana hendaknya dapat ditanamkan kepada anak-anak muda sebagai generasi pewaris dan penerus bangsa.

Selain itu, masyarakat dan seluruh komponen mampu memperkokoh rasa persatuan sebagai modal mengatasi berbahagai hambatan.

Demikian pula generasi muda, pewaris nilai-nilai luhur budaya bangsa, harus mampu memikul tanggung jawab kehidupan berbangsa dan bernegara yang semakin berat, ucapnya.

Menurut Gubernur Pastika, hal itu sangat penting untuk dihayati, mengingat pejuang kemerdekaan RI telah mengorbankan dan mengabdikan segala yang dimiliki untuk diwariskan kepada putra-putri bangsa ini.

Generasi muda hendaknya dapat melakukan introspeksi diri terhadap aktivitas dan kegiatan yang bisa disumbangkan untuk mengisi pembangunan sesuai cita-cita para pejuang.

"Karya-karya nyata apa yang sudah dapat diperbuat untuk menyempurnakan pembangunan," ujar Gubernur Pastika, seraya mengajak generasi muda dan seluruh lapisan masyarakat memacu diri dalam mengisi kekurangan di berbagai aspek pembangunan.

Puputan Margarana merupakan pertempuran mempertahankan kemerdekaan RI yang dipimpin Brigjen (anumerta) I Gusti Ngurah Rai, pahlawan nasional yang gugur di medan perang tersebut bersama 1.372 orang ketika memimpin perang habis-habisan (puputan) dalam mengusir penjajah dari Bumi Dewata, 20 Nopember 1946.

Perjuangan fisik mempertahankan negara Indonesia diperingati secara berkesinambungan setiap tahun dalam suatu upacara dengan dihadiri pasukan TNI/polri, pelajar, mahasiswa, organisasi pemuda, anggota veteran dan disaksikan ribuan warga setempat.(*)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2010