Lumajang, Jawa Timur (Antara Bali) - Balai Besar Taman Nasional Bromo
Tengger Semeru (TNBTS) menutup jalur pendakian Gunung Semeru pada 5
Januari 2016.
Kepala TNBTS Ayu Dewi Utari mengatakan penutupan pendakian ke gunung berketinggian 3.676 meter dari permukaan laut itudilakukan setiap tahun untuk pemulihan ekosistem di gunung tertinggi di Pulau Jawa ini.
"Rencananya pendakian Semeru ditutup pada 5 Januari 2016 karena saat ini masih banyak pendaki yang berada di jalur pendakian usai merayakan libur Tahun Baru 2016," kata dia, hari ini.
Ia mengatakan TNBTS terakhir menerbitkan izin pendakian kepada wisatawan domestik dan mancanegara pada 4 Januari 2016, sehingga seluruh pendaki bisa segera turun pada 5 Januari 2016 dan jalur pendakian Semeru steril dari pendaki.
"Senin pekan depan merupakan hari terakhir para pendaki yang naik ke gunung yang memiliki ketinggian 3.676 mdpl itudan mereka harus segera turun karena jalur pendakian akan ditutup," sambung dia.
Penutupan jalur pendakian gunung api juga mengacu Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya yang menyebutkan penutupan jalur pendakian dapat dilakukan jika kondisi membahayakan dan alasan kepentingan pemulihan ekosistem.
"Selain pemulihan ekosistem, pada bulan Januari diprediksi curah hujan cukup tinggi, sehingga dikhawatirkan terjadi cuaca buruk di jalur pendakian, sehingga gunung tertinggi di Pulau Jawa ditutup sementara," kata Ayu.
Setelah ditutup, petugas TNBTS bersama sukarelawan dan pencinta alam akan membersihkan sampah di sepanjang jalur pendakian Semeru. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
Kepala TNBTS Ayu Dewi Utari mengatakan penutupan pendakian ke gunung berketinggian 3.676 meter dari permukaan laut itudilakukan setiap tahun untuk pemulihan ekosistem di gunung tertinggi di Pulau Jawa ini.
"Rencananya pendakian Semeru ditutup pada 5 Januari 2016 karena saat ini masih banyak pendaki yang berada di jalur pendakian usai merayakan libur Tahun Baru 2016," kata dia, hari ini.
Ia mengatakan TNBTS terakhir menerbitkan izin pendakian kepada wisatawan domestik dan mancanegara pada 4 Januari 2016, sehingga seluruh pendaki bisa segera turun pada 5 Januari 2016 dan jalur pendakian Semeru steril dari pendaki.
"Senin pekan depan merupakan hari terakhir para pendaki yang naik ke gunung yang memiliki ketinggian 3.676 mdpl itudan mereka harus segera turun karena jalur pendakian akan ditutup," sambung dia.
Penutupan jalur pendakian gunung api juga mengacu Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya yang menyebutkan penutupan jalur pendakian dapat dilakukan jika kondisi membahayakan dan alasan kepentingan pemulihan ekosistem.
"Selain pemulihan ekosistem, pada bulan Januari diprediksi curah hujan cukup tinggi, sehingga dikhawatirkan terjadi cuaca buruk di jalur pendakian, sehingga gunung tertinggi di Pulau Jawa ditutup sementara," kata Ayu.
Setelah ditutup, petugas TNBTS bersama sukarelawan dan pencinta alam akan membersihkan sampah di sepanjang jalur pendakian Semeru. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016