Denpasar (Antara Bali) - Harga hasil perkebunan petani di Bali terutama jambu mete biji gelondongan organik naik Rp3.500 menjadi Rp20.500 per kg di akhir tahun 2015, sedangkan kace mete yang biasa naik Rp500 menjadi Rp14.500 per kg.

Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Bali I Dewa Made Buana Duwuran di Denpasar, Kamis mengakui, sejumlah harga hasil perkebunan rakyat di daerah ini mengalami kenaikan, namun angkanya cukup fluktuasi selama periode tahun 2015.

Ada pun harga hasil perkebunan rakyat daerah ini per 22 Desember 2015 adalah sebagai berikut. Kopi arabika jenis OSE WP mencapai Rp61.000 per kilogram, naik dari sebelumnya Rp60.000 per kilogram, kopi robusta Rp31.000 per kilogram dari sebelumnya Rp31.000 per kilogramm.

Kakao biji fermentasi Rp35.000 dari sebelumnya Rp34.400 per kilogram, biji non fermentasi Rp32.500 naik dari Rp31.400 per kilogram. Jambu mete biji gelondong biasa naik menjadi Rp14.500 per kilogram, biji gelondong organik Rp20.500 per kilogram.

Cengkeh bunga kering Rp 100.000 per kilogram, gagang kering Rp20.000 per kilogram. Vanili polong basah Rp20.000 per kilogram. Tembakau Rp 41.000 per kilogram.

Ia mengatakan, harga kopi yang selama ini menjadi mata dagangan ekspor tampaknya naik mengikuti perkembangan harga internasional di tingkat petani di Kabupaten Jembrana, Buleleng maupun di Kabupaten Bangli, baik itu jenis arabika maupun robusta.

Kopi Arabika Kintamani yang berada di daerah berhawa sejuk itu telah mendapatkan sertifikat IG diharapkan akan semakin bergairah para petani dalam memperluas areal tanamnya dan semakin laku ke pasaran mancanegara, harap Dewa Made Buana.

Kopi gelondongan hasil petikan petani di daerah ini sudah memasuki pasar ekspor, dengan pangsa pasar ke Jepang, Singapura, Perancis dan negara Asia lainnya, begitu pula kakao sudah mulai menjamah pasar internasional.

Ia mengakui, harga hasil perkebunan yang ada di Bali cukup stabil belakangan ini akan membantu dalam meningkatkan pendapatan petani, sebab lancar perdagangan hasil perkebunan di dalam negeri maupun ekspor cukup disyukuri. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Ketut Sutika

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015